Mao kemudian masuk kemiliteran China untuk ikut perang gerilya sejak tahun 1937 melawan tentara Jepang yang menduduki beberapa wilayah di Tiongkok.
Usai Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, Mao kemudian memerangi kaum Nasionalis China pimpinan Chiang Kai-shek yang menyebabkan perang saudara di sana.
Dengan taktik gerilyanya, Mao berhasil menendang kaum nasionalis China yang dibekingi Amerika ke Formosa hingga akhirnya Chiang Kai-shek mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut.
3. Che Guevara
Sahabat seperjuangan pemimpin Kuba Fidel Castro dan seorang sastrawan, El Che alias Che Guevara amat dikenal akan kiprahnya dalam perang Gerilya menggulingkan diktator Kuba Fulgencio Batista pada tahun 1958.
Baca Juga: Glenn Fredly Meninggal Dunia: ini 3 Jenis Makanan yang Ampuh Untuk Menangkal Penyakit Meningitis
Ia bersama Fidel Castro sempat harus bersusah payah bergerilya di hutan Sierra Maestra karena kalah ketika menyerbu Barak Moncada tempat pasukan pemerintah bercokol.
Usai menghimpun kekuatan kembali di Sierra Maestra, maka pada tahun 1958 El Che bersama Fidel Castro dan para Revolusioner turun gunung menyerbu Santiago de Cuba.
Pertempuran tak terelakkan antara kaum revolusioner melawan tentara pemerintah Batista.
Batista kalah, ia kabur ke Republik Dominika dan sejak saat itulah Castro memimpin Kuba berkat bantuan El Che.