"Jumat saya masih mengunjungi wisma atlet yang masuk zona merah dan pulang seperti ini. Pulang dari sana day 1 saya demam, sekarang sudah turun, makan juga enak," ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa memiliki riwayat bronkitis sehingga memperburuk gejala yang ia rasakan.
"Saya mutusin ke rumah sakit buat jaga-jaga karena punya background bronkitis kronis. Karena ada bronkitis kronis saya mengurung diri saya sebagai tindakan preventif untuk mencegah penularan infeksi," tambahnya.
Ia tak ingin jika ternyata dirinya terinfeksi akan menularkan virus pada orang lain.
Karenanya dia memutuskan untuk segera mengisolasi dirinya di rumah sakit walaupun belum benar-benar mengetahui keadaan sebenarnya.
"Dari pada aneh-aneh dan merugikan orang sekitar, saya memutuskan langsung ke rumah sakit. Cari aman," jelasnya.
Setibanya di rumah sakit, dr. Tirta mengaku bahwa suhu tubuhnya cenderung normal.
"Semua pengecekan hasilnya normal, suhu 36, 7. Semua normal tapi di paru ada bronkitis kronis. Dugaannya yang parah kalau nggak corona ya bronkitis," ucapnya santai.
"Masih PDP, yang aneh ada typus juga. Semua penyakit jadi satu. Kalau di swap test hari keempat normal bisa pergi-pergi lagi," seru dr.Tirta penuh semangat.