Follow Us

Kisah Ida Pfeiffer Nekat Hampiri Suku Kanibal di Tanah Batak, Berhasil Keluar Selamat Karena Lakukan Hal ini

None - Rabu, 25 Maret 2020 | 20:00
Kisah Ida Pfeiffer Pelancong Asal Austria yang Nekat Kunjungi Suku Kanibal di Tanah Batak!
Mary Somers Heidhues/Archipel/Wikimedia via NGI

Kisah Ida Pfeiffer Pelancong Asal Austria yang Nekat Kunjungi Suku Kanibal di Tanah Batak!

"Telapak tangan, telapak kaki, daging kepala, jantung, dan hati—yang semuanya adalah hidangan aneh—dan semua daging dipanggang dan disantap dengan garam.”

Ida tidak menyaksikan kengerian itu dengan mata kepalanya.

Dia mendapat informasi tersebut dari beberapa pejabat pribumi setingkat bupati di Muara-Sipongie—kini bagian dari Kabupaten Mandailing-Natal, Provinsi Sumatra Utara.

Para pejabat pribumi itu juga meyakinkan Ida bahwa para perempuan tidak diizinkan untuk mengambil bagian dalam makan malam utama.

Baca Juga: Dari Jahe Hingga Peppermint, 15 Herbal ini Punya Aktivitas Antivirus yang Kuat, Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit Hingga Virus

Kisah tentang Ida Pfeiffer ini merupakan cuplikan dari A Lady's Second Journey Round the World: From London to the Cape of Good Hope, Borneo, Java, Sumatra, Celebes, Ceram, the Moluccas, Etc., California, Panama, Peru, Ecuador, and the United States, Volume 1.

Buku tersebut merupakan catatan perjalanan Ida yang terbit di London pada 1855.

Ida Pfeiffer (14 Oktober 1779—27 Oktober 1858) merupakan pelancong perempuan bergaya tomboi.

Dia mulai melancong pada 1836. Pada 1852-1853 dia mengunjungi sejumlah kawasan di Hindia Belanda: Kalimantan, Sumatra, Jawa, Sulawesi, hingga Kepulauan Maluku.

Berdasarkan kisah dari warga setempat dia ingin berkunjung ke dataran tinggi dan berharap dapat menemui kanibal liar dari Batak.

Bagi bangsa Eropa saat itu, orang-orang Batak memang belum banyak dikenal. Atas alasan itulah Ida sangat bernafsu bertemu dengan mereka.

Baca Juga: 5 Cara ini Bisa Kamu Lakukan Agar Rumah Terbebas dari Virus Corona, Salah Satunya Membuka Tirai Agar Sinar Matahari Masuk

Source : National Geographic Indonesia

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest