Follow Us

Bukan Corona! Ini Pandemi Terburuk Sepanjang Sejarah, Hampir Infeksi Sepertiga Penduduk Dunia

None, Nabila N C - Senin, 16 Maret 2020 | 14:35
Barak yang diperuntukkan penderita flu Spanyol di Camp Funston, Kansas, 1918.
eva.vn

Barak yang diperuntukkan penderita flu Spanyol di Camp Funston, Kansas, 1918.

Menurut buku Mark Humphries "The Last Plague" ( University of Toronto Press, 2013), para pekerja itu kebanyakan adalah pekerja pertanian dari daerah-daerah terpencil di pedesaan China.

Baca Juga: Heboh Menhub Budi Karya Sumadi Terinfeksi Corona, Berikut Para Pejabat Negara Dunia yang Positif Virus Pandemi Ini

Mereka menghabiskan enam hari dalam wadah tertutup rapat saat mereka diangkut di seluruh negeri sebelum melanjutkan ke Prancis.

Di sana, mereka diminta menggali parit, membongkar kereta, meletakkan rel, membangun jalan, dan memperbaiki tank yang rusak.

Secara keseluruhan, lebih dari 90.000 pekerja dimobilisasi ke Front Barat.

Humphries menjelaskan bahwa dalam satu penghitungan 25.000 pekerja Tiongkok pada tahun 1918, sekitar 3.000 mengakhiri perjalanan Kanada mereka dalam karantina medis.

Pada saat itu, karena stereotip rasial, penyakit mereka disalahkan pada "kemalasan China" dan dokter Kanada tidak menganggap serius gejala pekerja.

Pada saat para pekerja tiba di Prancis utara pada awal 1918, banyak yang sakit, dan ratusan lainnya sekarat.

Baca Juga: Ikut Cegah Penularan Corona, Masjid Istiqlal Gulung Karpet dan Bersihkan Mikrofon yang Disinyalir BIsa Jadi Penyebaran Virus Mematikan Ini

Mengapa itu disebut flu Spanyol?

Spanyol adalah salah satu negara paling awal di mana epidemi diidentifikasi, tetapi para sejarawan percaya ini kemungkinan merupakan hasil dari sensor masa perang.

Spanyol adalah negara netral selama perang dan tidak memberlakukan sensor ketat terhadap persnya, yang karenanya dapat dengan bebas menerbitkan laporan awal penyakit tersebut.

Source : Intisari

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest