Polisi segera menangkap Iwazaki setelah saksi menelepon polisi akibat teriakan Mayu.
Iwazaki mengaku kepada polisi jika ia "berniat membunuh" Mayu dan sudah siapkan pisau lipat, sementara saat Mayu menelepon polisi sebelum ditikam, emergency justru mengirim polisi ke rumahnya, buka ke lokasi teleponnya.
Baca Juga: Liburan Berdua ke Jepang, Ardi Bakrie Goda sang Istri Ingin Punya Anak Lagi, Nia Ramadhani : Nggak!
Mayu mengalami situasi kritis tetapi berhasil lewati kondisi tersebut dan sadar kembali pada 7 Juni 2016.
Pada 17 Desember 2016, Mayu mengkritik Departemen Polisi Metropolitan Tokyo atas tindakan mereka mengabaikan kekhawatirannya sebelum ditusuk.
Polisi memberikan permintaan maaf untuk Mayu karena mereka tidak bertindak apa-apa.
Tahun 2019 silam, dikabarkan jika Mayu yang sudah berumur 23, mengisi tuntutan di pengadilan Tokyo terkait respon polisi pada kekhawatirannya.
Baca Juga: Peringatan Untuk Penggemar Air Dingin, Ginjal Pria ini Hancur Karena Sering Minum Es Teh
Ia juga menuntut penyerangnya, Tomohiro Iwazaki.
Dilansir dari Japan Times, tuntutan tersebut berisi klaim Mayu dan ibunya jika Departemen Polisi Tokyo "gagal melakukan langkah penting untuk melindungi" dirinya walaupun dia sudah menyebut jika dia menghadapi bahaya besar termasuk ancaman Iwazaki terhadap hidupnya.
Ia dan ibunya menuntut total 76 juta yen atau sekitar 10 milyar Rupiah.
Iwazaki telah divonis hukuman penjara 14,5 tahun.