Savintseva tadinya bekerja sebagai jurnalis musik dan Parfenovich adalah seorang pelajar.
Kedua orang itu mulai saling berbincang dan menemukan ketertarikan masing-masing dalam perbincangan mereka tentang musik dan teknologi.
"Dia bicara tentang musik, aku menjawabnya tentang pahatan dan rencana-rencana yang indah tentang kehidupan. Kedua mata kami bertemu dan kami saling jatuh cinta dalam pandangan pertama." ujar Parvenofich kepada Moscow Times.
Baca Juga: Tak Ditemukan Kasus Anak-anak Meninggal Lantaran Virus Corona, Peneliti Ungkap Hal Ini
Menurut pria itu, dokter karantina mereka tidak mempermasalahkan hubungannya dengan Savintseva.
Namun, karena Savintseva dirawat terpisah karena penyakit lain, Parfenovich tidak dapat berjumpa dengannya dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan mereka harus menjalani Hari Valentine dengan berjarak.
Meski begitu, Parfenovich mengirimi Savintseva sebuah hadiah berupa gelang yang dia titipkan kepada dokter jaga karantina.
Baca Juga: Menyebarnya Virus Corona ke Berbagai Negara Membuat China Mengeluh karena Reaksi yang Berlebihan
"Kami ingin bersama saat hari valentine namun kenyataan berkata lain. Tapi kami bahagia dengan hal-hal lainnya," Ungkap Parfenovich.
Baca Juga: Indonesia Masih Negatif , Peneliti Bocorkan Rahasia Orang Indonesia Kebal Virus Corona