Untuk itu sebaiknya orangtua benar-benar memperhatikan bagaimana si kecil bermain dengan barang-barang berbahaya.
Apalagi kejadiannya berlangsung di rumah.
Kehilangan bagian tubuh tak akan menjadi hal yang mudah diterima oleh siapa pun, terlebih anak-anak.
Melansir Aladokter, bagi penderita yang direncanakan untuk melakukan prosedur amputasi, dapat menimbulkan reaksi yang beragam.
Namun, rencana tindakan amputasi umumnya memengaruhi psikologis pasien. Pasien akan melalui beberapa tahapan rasa duka yang meliputi:
Penyangkalan. Bentuk penolakan untuk terlibat dalam diskusi atau menolak mengajukan pertanyaan terkait prosedur yang direncanakan.
Kemarahan. Umumnya ditujukan kepada tim dokter yang menyarankan untuk melakukan amputasi.
Tawar menawar. Mencoba untuk mencegah operasi atau menundanya tanpa batas waktu dengan berbagai alasan.
Depresi. Pasien merasa tidak ada yang bisa menolongnya untuk mencegah tindakan amputasi.
Penerimaan.
Masa-masa berat kemungkinan akan dilalui oleh pasien yang menjalani amputasi. Juga tak mudah untuk orang sekitarnya mendampingi. (*)