Semua aturan ketat ini diberlakukan untuk untuk mencegah mereka melakukan kejahatan asusila kembali.
Seorang penduduk bernama Chris Dawson misalnya membuat pengakuan, "Saya berhubungan badan dengan pacar saya saat dia berusia 14 tahun, akibatnya saya dihukum karena berhubungan dengan anak di bawah umur."
Selain itu, orang-orang yang tinggal di Miracle Village juga mengambil kelas Alkitab untuk bertobat dari dosa-dosa mereka.
Fotografer Sofia Valiente, penulis buku "Miracle Village", menghabiskan tiga bulan di sini untuk menggambarkan kehidupan penduduk desa khusus.
Dia berkata, "Saya mencoba untuk tidak menyebutkan yang benar dan salah tetapi fokus pada bagaimana mereka menghadapi prasangka sosial. Dalam masyarakat, mereka adalah orang-orang yang terasing, tetapi tidak di sini."
Sekarang, berkat keterbukaan masyarakat, orang-orang yang tinggal di Desa Miracle dengan semangat memperbaiki diri dan berharap dapat menemukan pekerjaan di beberapa kota terdekat.
Banyak orang berharap bahwa, suatu hari, mereka dapat bergabung kembali ke komunitas normal dan membuat hidupnya kembali, seperti nama "Miracle" yang dinamai desa itu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, Bak Surga Bagi Pelaku Kejahatan Asusila, Semua Penduduk di Desa Ini Adalah 'Penjahat Kelamin' Ini Alasan Orang-orang Itu Berkumpul di Desa Itu