Karena itu, mereka yang melakukan kejahatan ini sulit untuk dimaafkan.
Hal itu berujung pada dikucilkan dari masyarakat hingga sulit berintegrasi dengan masyarakat umum.
Mereka juga kesulitan menemukan pekerjaan, tempar tinggal, dan dikecam banyak orang jika kembali.
Maka, satu-satunya tempat untuk menampung mereka adalah desa Miracle.
Desa ini terisolasi dari daerah padat penduduk, di tengah ladang yang luas.
Saat ini desa tersebut dihuni oleh lebih dari 100 orang dan mereka memiliki banyak batasan dalam kehidupan.
Orang yang tinggal di desa ini harus mematuhi jam malam.
Baca Juga: Kekayaan Mencapai Rp46 Miliar, Sri Mulyani Pilih Keliling Kota Naik Delman
Selain itu mereka juga harus terpisah setidaknya 800 meter dari pusat fasilitas umum seperti gereja, pusat perawatan kesehatan, taman, taman bermain atau dimanapun tempat anak berkumpul.
Mereka juga tidak memiliki akses ke internet, beberapa juga tidak memiliki ponsel.
Beberapa penduduk ini ditanamkan pita GPS, jika meninggalkan desa semua akan ketahuan.