Virus tidak dapat bertahan lama di kursi atau sandaran tangan.
"Kontak fisik dengan orang lain memiliki risiko infeksi terbesar dalam penerbangan," kata Powell.
Dalam keterangannya, Powell berkaca pada keputusan Cathay Pacific untuk membatalkan ribuan penerbangan ke China.
Powell menegaskan, risiko terkena infeksi virus yang serius di pesawat terbang justru rendah.
Udara di pesawat sangat berbeda dari bioskop atau gedung perkantoran.
Udara di pesawat adalah kombinasi setengah udara segar dan setengah udara resirkulasi.
Sementara itu, udara resirkulasi telah melewati filter dari jenis yang sama seperti di ruang bedah.
Powell menerangkan, udara yang disuplai terjamin 99,97 persen bebas dari virus dan partikel lain.
"Jadi, jika ada risikonya pun, tidak datang dari udara yang ada. Itu berasal dari orang lain," kata Powell.
Ia melanjutkan, virus dan mikroba suka berada di permukaan yang hidup, seperti manusia.