Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna
GridHype.ID-Segala yang berlebihan memanglah selalu tak baik.
Terlebih jika hal tersebut menyebabkan kecanduan.
Sempat heboh beberapa waktu lalu tiga orang anak menjalani terapi di Rumah Sakit Jiwa daerah (RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang.
Kasus tersebut kembali memngingatkan kita bahwa game online bisa menyebabkan pengaruh buruk jika tak didampingi oleh orang dewasa.
Apalagi tak ada batasan apapun dari orang tua.
Psikiater RSJD Amino Gondohutomo, Hesti Anggriani, mengungkapkan bahwa anak-anak yang harus menjalani terapi itu rata-rata berusia sembilan tahun.
"Dua pasien benar-benar murni adiksi atau kecanduan game. Satunya lagi didiagnosis gangguan jiwa karena main game terus,” ujar Hesti saat dikonfirmasi, Sabtu (19/10), seperti dilansir dari Kompas.com.
Tentu permasalahan ini menjadi hal yang patut diperhatikan oleh para orang tua.
Ada ciri khusus yang bisa dicermati pada seorang anak mengalami adiksi pada game online.
Efeknya sama dengan adiksi obat
Astrid juga menambahkan jika adiksi terhadap gadget sama saja dengan adiksi terhadap obat.
Dimana keduanya sama-sama memberikan kesenangan da kebahagiaan pada diri.
Sebuah hal yang membuat bahagia bila dihilangkan maka akan menimbulkan rasa kacau dan cemas.
Akibatnya kita akan merasa tak nyaman dan mood akan berada di posisi terendah yakni depresi.
Sulit dikendalikan
Perkembangan teknologi tak bisa dipungkiri sebagai hal yang memiliki dua sisi yang berbeda.
Sisi lain mungkin akan sangat membantu kita dalam kehidupan.
Namun di sisi lain menimbulkan efek yang tak diinginkan.
Biasanya anak yang sudah kecanduan akan meminta untuk main game terus.
"Anaknya tidak mau sekolah, harus dipaksa. Inginnya main game terus. Orangtua jadi kewalahan," kata Hesti.
Asyik main dan malas gerak
Berbagai inovasi game membuat banyak hal menarik yang bisa dieksplor oleh anak.
"Saat main game sebenarnya enggak hanya game yang kita mainkan. Tapi juga melibatkan emosi, desire, dorongan, kemauan, mungkin ada juga reward, ada juga value diri, keberhargaan diri.
Baca Juga: Jangan Lagi Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Dimasak Ternyata Bisa Berbahaya dan Sebabkan Hal ini
Jadi, enggak cuma main game yang menyenangkan, tapi melibatkan proses kompleks di dalamnya,” jelas Astrid WEN., M.Psi., psikolog anak seperti yang dikutip dari NOVA.
Jika hal ini dibiarkan bisa menimbulkan kecanduan parah bahkan memicu depresi.
Ciri lain
Ciri yang lain adalah saat mereka diminta berhenti maka mereka kan menolak dan bahkan balik memarahi orang yang melarangnya.
Melupakan jadwal kesehariannya, hingga memprioritaskan gadget, dan menarik diri dari proses sosialisasi.
(*)