"Anaknya tidak mau sekolah, harus dipaksa. Inginnya main game terus. Orangtua jadi kewalahan," kata Hesti.
Asyik main dan malas gerak
Berbagai inovasi game membuat banyak hal menarik yang bisa dieksplor oleh anak.
"Saat main game sebenarnya enggak hanya game yang kita mainkan. Tapi juga melibatkan emosi, desire, dorongan, kemauan, mungkin ada juga reward, ada juga value diri, keberhargaan diri.
Baca Juga: Jangan Lagi Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Dimasak Ternyata Bisa Berbahaya dan Sebabkan Hal ini
Jadi, enggak cuma main game yang menyenangkan, tapi melibatkan proses kompleks di dalamnya,” jelas Astrid WEN., M.Psi., psikolog anak seperti yang dikutip dari NOVA.
Jika hal ini dibiarkan bisa menimbulkan kecanduan parah bahkan memicu depresi.
Ciri lain
Ciri yang lain adalah saat mereka diminta berhenti maka mereka kan menolak dan bahkan balik memarahi orang yang melarangnya.
Melupakan jadwal kesehariannya, hingga memprioritaskan gadget, dan menarik diri dari proses sosialisasi.
(*)