"Salah satu penjelasannya karena mereka lebih sering naik-turun status kemiskinan, kadang miskin, kadang tidak.
Baca Juga: Jagung Manis Ternyata Bisa Sangat Berbahaya Hingga Miliki Risiko Kematian Jika Salah Mengolahnya
Jadi bisa saja kadang dapat bantuan pemerintah, kadang tidak. Kalau yang paling miskin kan hampir selalu dapat bantuan," kata Daniel.
Keluarga miskin akan membesarkan anak-anaknya menjadi tenaga kerja berpenghasilan rendah, bahkan setara dengan mereka yang punya keterbatasan fisik atau disabilitas.
Hasil penelitian itu juga menyebutkan bahwa mereka yang berpenghasilan tinggi ketika dewasa, bukan karena punya keahlian lebih.
Diperoleh pula kesimpulan bahwa anak-anak dari keluarga miskin yang punya keahlian lebih, nyatanya juga tak bisa sesukses anak-anak yang tak miskin.
Daniel juga menyebutkan jika hal seperti ini tak hanya ditemukan di Indonesia namun negara lain juga.
"Temuan di Indonesia ini mirip dengan di negara lain," kata Daniel.
(*)