Ruam merah itu kemudian muncul hampir di seluruh tubuh bayi yang saat itu masih berusia tiga bulan.
Tak ingin penyakit bayinya makin parah, Qomar membawa buah hatinya ke dokter spesialis kulit di Kota Tarakan.
Seminggu usai berobat bintik merah dan di derita Mizyan sempat sembuh dari resep salep yang diberikan dokter.
Kulitnya berubah seperti plastik dan mengelupas
Selama dua minggu kulit bayi Mizyan sempat normal, lalu kulitnya menjadi kering dan kasar.
Lama-kelamaan kulit bayi itu mengeras dan menjadi seperti plastik.
”Kalau dipegang agak keras seperti lapisan plastik itu, tidak kenyal seperti kulit bayi biasanya,” Kata Qomar.
Baca Juga: Punya Khasiat Luar Biasa, 'Si Merah' dari Papua ini Ampuh Obati TBC Hingga HIV
Kulit yang mengeras itu kemudian mulai retak dan pecah seperti lapisan tanah yang terlalu kering.
Lapisan kulit yang retak itu kemudian mengelupas.
Pada bagian tertentu, seperti pada kulit bagian wajah, mengelupasnya kulit bayi Mizyan disertai dengan adanya darah.
“Setiap mengelupas, ada darah pada bagian kulit yang lepas,” ujar Qomar.