Baca Juga: Ngeri! Karena Jarang Mencuci Tangan, Mata Balita ini Ditumbuhi Belasan Cacing
“Aku percaya pidato Nadia meningkatkan kesadaran tentang tirani ISIS, yang sekarang telah mengalami kemunduran,” ujar Ismael kepada The Post.
Agustus tahun ini, Dewan Keamanan mengeluarkan sebuah resolusi untuk menunjuk penyelidik independen untuk mengumpulkan bukti kejahatan ISIS, sebuah langkah awal untuk meminta pertanggung jawaban mereka atas eksekusi massalnya.
The Post melaporkan, lebih dari 3.000 perempuan dan anak-anak masih diperbudak ISIS dan 300 ribu orang Yazidi masih mengungsi.
Murad sekarang tinggal di sebuah kota di dekat Stuttgart, Jerman, melalui sebuah program yang melibatkan 1.100 pengungsi Yazidi pada 2015 lalu.
Pada September 2016, UN Office on Drugs and Crime menunjuknya sebagai duta korban perdagangan manusia yang selamat. Ia juga dinominasikan untuk mendapatkan Nobel Perdamaian.
Oleh Time, ia juga disebut sebagai perempuan paling berpengaruh pada 2016 lalu.
Tak lama berselang, dua saudara perempuannya juga dibebaskan dari perbudakan ISIS. Dimal (33) sekarang tinggal di Jerman bersama Murad, sementara Adke (30) berada di sebuah kamp pengungsian di Kurdistan.
Saat ini Murad hanya berharap bukunya bisa menjangkau khalayak yang lebih luas. Sebagian dari hasil penjualan buku itu, katanya, akan digunakan untuk mendukung korban-korban selamat dan membawa ISIS ke pengadilan. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Kisah Nadia Murad sebagai Budak Seks ISIS dan Bagaimana Ia Berhasil Melarikan Diri”