Dalam keterangannya Syaefuloh menyampaikan jika anggaran senilai Rp82,8 miliar itu hanyalah anggaran sementara dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.
Jumlah itu merupakan anggaran untuk ATK seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Kemudian jumlah anggaran itu akan direvisi menjadi Rp22,7 miliar.
"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," pungkas Syaefuloh.
(*)