Satenik mengatakan, "Sekarang setiap hari telah berubah menjadi nerak."
Sayangnya, dokter yang memeriksa kondisinya menolak untuk mempercayainya, alih-alih meresepkan antibiotik dan tetes mata, dokter tidak melakukan apapun.
Kementerian Kesehatan Armenia telah dihubungi mengenai kondisinya dan telah meminta dikirim sampel kristal untuk dianalisis.
Seorang dokter mata Rusia berpsekluasi bahwa kondisi ini mungkin disebabkan oleh penumpukan garam berlebihan di air matanya.
Meski demikin, hal ini masih menjadi misteri dan dokter belum memastikan apa yang terjadi dengan kondisi Satenik Karazian.
Satenik telah mengalami kondisi ini pada 2 bulan lalu.
Sejak kejadian itu, dokter dan staf medis kebingungan dengan kasus langka yang dialaminya, bahkan mengaku tidak pernah mendapatkan kasus penyakit serupa. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Bisa Mengeluarkan Permata Saat Menangis, Wanita Ini Bukan Bahagia Namun Tersiksa, Karena Inilah yang Dirasakannya”