GridHype.ID– Sebuah kasus kesalahan hukum menimpa seorang ayah yang dituduh sebagai pembunuh ketiga anaknya.
Cameron Todd Willingham dituduh membunuh ketiga anaknya saat kebakaran melanda rumah mereka.
Apakah Todd benar-benar bersalah atas tuduhan keji tersebut?
Kini sebuah film berjudul Trial By Fire telah meneliti klaim bahwa Willingham yang dihukum mati pada kenyataan disebut tidak bersalah.
Melansir dari Daily Mirror padaSelasa(17/9/2019), Willingham dieksekusi di negara bagian Texas 17 Februari 2004, lebih dari 15 tahun lalu.
Kisahnya bermula ketika kebakaran dahsyat terjadi di rumahnya.
Ayah muda ini berada di rumah ketika kebakaran tersebut terjadi, dan dia dituduh yang menyalakan api.
Baca Juga: Perutnya Terus Membesar, 'Pria' ini Ternyata Hamil dan Berhasil Melhirkan Seorang Anak Laki-Laki
Para penyelidik bernama Arson mengatakan, pola genangan air jelas di properti Corsicana, Texas dan tanda tentang kebakaran pada 23 Desember 1991.
Menurut saksi mata mereka melihat tindakan aneh Willingham ketika kebakaran terjadi, di mana dia memindahkan mobil keluarga ketika anak-anaknya terbakar hidup-hidup.
Jaksa mendakwa Willingham membakar dan membunuh anaknya untuk menutupi pelecehan terhadap tiga gadis (post mortem tidak menemukan bukti pelecehan).
Banyak bukti terhadap didasarkan pada dua penyelidik pembakaran yang percaya bahwa api 'berbicara' kepada kamu, bahwa api telah menghancurkan bukti.
Mereka mengandalkan teknik investigasi kebakaran janggal.
Para jaksa menggambarkan Willingham sebagai pria dengan kepribadian gelap dengan merujuk poster "Iron Maiden" yang digantung di rumahnya, menunjukkan kekerasan & kematian.
Dia juga memiliki tato tengkorak, dan meyakini rumah ini sengaja diubah menjadi jebakan maut, namun sayang itu hanya kiasan klise yang tidak membuktikan apapun.
Hingga akhirnya seorang informan dari penjara bernama Johnny Webb mengatakan pada pihak berwenang bahwa Willingham mengaku membakar.
Dia dijatuhi hukuman mati dengan serangkaian banding gagal dan dieksekusi dengan suntik mematikan pada 17 Februari 2004.
Namun, dalam laporan David Grann untuk The New Yorker, Trail By Fire memberikan informasi baru menunjukkan bahawa bukti pembakaran salah diartikan dan tidak akurat.
Willingham sepenuhnya tidak bersalah, meskipun Webb memberitahu bahwa mungkin Grann yang mungkin salah menjelaskan.
Baca Juga: Bikin Iri, Kenapa Ada Orang Banyak Makan Tapi Badannya Tetap Kurus? Simak Jawabannya Berikut
10 Tahun setelah film diterbitkan, film itu diadaptasi menjadi film dengan O'Cornell sebagai Willingham dan Laura Dern sebagai Elizabeth Gilbert.
Gilbert adalah orang yang bertukar surat dengan Willingham dalam serangkaian bandingnya melewati sistem peradilan dan mulai percaya bahwa Willingham tidak bersalah.
Ditanya tentang produksi film, sutradara Edward Zwick mengatakan dalam sebuah pernyataan "Saya pertama kali membaca artikel David Grann di The New Yorker hampir 10 tahun yang lalu."
Baca Juga: 3 Ponsel Pabrikan Jepang ini Dijual Murah di Indonesia, Padahal di Luar Negeri Harganya Fantastis
"Saya tidak bisa berhenti membicarakannya dengan teman-teman dan segera menyadari saya harus mencoba menjadikannya sebagai film. Saya terkejut dengan kesalahan persidangan Todd Willingham," katanya.
"Saya benar-benar marah dengan hilangnya keadilan yang menyebabkan dia dipenjara," lanjutnya.
"Ini pada akhirnya adalah film tentang seorang pria yang secara salah menghadapi hukuman mati dan betapa berharganya hidup," Terangnya
Trial By Fire adalah film besar pertama yang dibiayai oleh Alex Soros, putra George Soros.
The Hollywood Reporter mengatakan bahwa ketertarikan Alex pada proyek tersebut berasal dari hasratnya untuk reformasi peradilan pidana.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,“Kisah Seorang Ayah Tidak Bersalah yang Dieksekusi Mati Karena Dianggap Membunuh Ketiga Anaknya “