Saat ini aktivitas saya selain mempersiapkan diri untuk ujian saya juga akan mempersiapkan tesis saya.
Di sini perkuliahan kami lebih difokuskan ke hal-hal seperti geothermal, geofisika logging, dan juga pendalaman tentang meotde-metode numerik utnuk mengesktrak seperti panas bumi, migas, air tanah, dan menurut saya ini sangat menarik.
Banyak orang Indonesia dan presiden ketiga kita Pak Habibie pernah berkuliah di sini.
DW: Semoga lancar ya ujian dan penyusunan tesisnya. Apa yang menjadi topik tesis kamu Iban?
Iban: Tentang CWI, coda wave interferometry.
Sebenarnya metode ini sudah beberapa tahun lalu digencarkan tapi tesis saya lebih mencari metode baru untuk melokalisasi jika ada rekahan dalam medium dan medium itu bisa dari sampel batuan atau lebih besar seperti patahan dalam bumi.
Contoh sederhananya misalnya teman-teman punya sebongkah batu kemudian bongkah batu itu dilewatkan gelombang kemudian diukur setelah itu di batunya berikan rekahan kemudian diberi gelombang lagi kemudian diukur lagi, tentu ada perbedaan.
Nah yang saya lakukan adalah tanpa melihat batuannya kita bisa mengetahui kira-kira di mana lokasi rekahannya, seberapa panjang lokalisasi rekahannya.
Kemudian akan di tes di wave lab dan metode yang akan saya lakukan formalasi di tesis akan saya coba implemantasikan pada laboratorium tersebut.
DW: Menurut kamu apa tantangan selama menjalani program ini?
Iban: Kalau dari sisi akademik tidak ada kendala yang berarti.