4 Pembunuh Berantai Paling Sadis dan Biadab dalam Catatan Sejarah, Kasusnya Jadi Legenda Hingga Saaat ini

Sabtu, 17 Juli 2021 | 09:15
Mary Evans Picture Library/Daily Mail

Ilustrasi kasus Jack the Ripper

GridHype.ID - Percaya atau tidak, ternyata ada kejadian di dunia ini yang lebih kejam di luar bayangan kita.

Ada beberapa tokoh yang lebih kejam dalam sejarah manusia.

Bahkan peristiwa mengerikan ini masuk dalam catatan sejarah sang tokoh dikenal sebagai manusia terkejam.

Menyiksa, memanipulasi, dan menmbunuh satu sama lain telah menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.

Baca Juga: Tak Lagi Malu Pertontonkan Kebersamaannya dengan Kekasih Baru, Kaesang Terciduk Makan Romantis Berdua dengan Nadya Arifta di Restoran Mewah, Netizen: Sampe Nikah Hujatan Lebih Sadis

Sebut saja seperti Jack the Ripper hingga Elizabeth Bathory.

Merangkum dari Kompas.com, simak beberapa tokoh yang dikenal dalam sejarah sebagai orang tersadis berikut ini.

1. Jack the Ripper

Pada 1888, di distrik Whitechapel London dicengkeram oleh laporan tentang seorang pembunuh berantai yang kejam yang mengintai di jalan-jalan kota.

Baca Juga: 5 Tempat Berpemandangan Indah yang Jadi Lokasi Favorit Pembunuh Membuang Mayat, Auto Angker

Orang gila tak dikenal itu diketahui memikat pelacur ke sudut jalan yang gelap, sebelum menggorok leher mereka dan secara sadis memutilasi tubuh mereka dengan pisau pahat.

Sekitar Agustus hingga November, 5 pejalan kaki ditemukan dibantai, memicu kehebohan media dan perburuan pelaku di seluruh kota.

Dia yang awalnya hanya dikenal sebagai pembunuh Whitechapel, segera mendapatkan julukan baru yang mengerikan, yaitu Jack the Ripper.

Baca Juga: Polisi Sebut Pembunuh Berantai di Bogor Ada Kecenderungan Menikmati Aksi Pembununhan Korban, Psikopat?

Tanpa teknik forensik modern, polisi Victoria kebingungan dalam menyelidiki kejahatan keji Jack the Ripper.

Kesaksian para saksi mata seringkali bertentangan, lalu setelah membunuh korban terakhirnya pada 9 November, ia menghilang seperti hantu.

Kasus ini akhirnya ditutup pada tahun 1892, tetapi cerita Jack the Ripper tetap memiliki daya tarik khusus tentang misteri pembunuhan.

Teori paling populer tentang kasus misteri Jack the Ripper, menyatakan bahwa kemungkinan pembunuhnya adalah seorang tukang daging atau ahli bedah karena ia memiliki pemahaman tentang anatomi dan pembedahan hewan.

Baca Juga: Mengaku Idap Gangguan Mental Sejak Usia 13 Tahun, Artis Cantik dengan Segudang Prestasi ini Sempat Ingin Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Bunuh Dirinya Sendiri

Ada lebih dari 100 kemungkinan tersangka telah diusulkan dan istilah "Ripperology" bahkan telah diciptakan untuk menggambarkan studi ekstensif dari kasus Jack the Ripper.

2. Vlad the impaler

Vlad III Dracula atau lebih dikenal dengan julukan "Vlad the Impaler".

Dia adalah seorang penguasa Wallachia pada abad ke-15, yang sekarang bagian dari Rumania.

Awalnya, Vlad dipuji sebagai pahlawan karena telah membangun kekuatan militer yang tangguh, tapi kemudian reputasinya jatuh karena kegemarannya untuk mengeksekusi secara biadab orang-orang, yang seringkali adalah rakyatnya sendiri.

Dia sering melakukan penyiksaan, mutilasi, dan pembunuhan massal.

Baca Juga: Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai, Perempuan Ini Bagikan Kisah Menegangkannya Saat Diculik, Lolos Saat Pelaku Tertidur

Sehingga, dia dikenal sebagai salah satu pemimpin paling berdarah dingin dalam sejarah.

Cara-cara sadais sering ia gunakan untuk membunuh para korbannya, seperti memenggal kepala, menguliti, merebus hidup-hidup, hingga cara zaman kuno yang paling kejam, yaitu penyulaan.

Setelah satu kemenangan militer yang terkenal melawan pasukan Ottoman Turki, Vlad diduga telah melakukan penyulaan terhadap sekitar 20.000 orang di tepi sungai Donau.

Ketika gelombang kedua penyerangan tiba, para pasukan Ottoman diceritakan segera mundur, setelah melihat “hutan” mayat yang aneh.

Baca Juga: Dikira Lumba-Lumba Warga Malah Asyik Peluk Hewan Buas Ini, Netizen: Itu Paus Pembunuh

Menurut beberapa catatan, Vlad menikmati makan di antara ribuan mayat yang tertusuk dan bahkan mencelupkan rotinya ke dalam darah para korbannya.

3. Tomás de Torquemada

Pada 1483 hingga 1498, Tomás de Torquemada memimpin Inkuisisi Spanyol, pengadilan Katolik yang terkenal kejam yang digunakan untuk mengadili bidat dan orang yang tidak percaya.

Untuk memaksakan pengakuan mereka, para korbannya dikenakan hukuman yang sadis, mulai dari dicekik atau digantung di rak.

Baca Juga: Meski Dapat Vonis Hukuman Mati, Harris Simamora, Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Sampaikan Niatannya untuk Menikahi Kekasihnya

Selain itu, menggunakan waterboard atau strappado, penyiksaan yang sangat melelahkan, di mana orang digantung di pergelangan tangan sampai lengan mereka terkilir.

Torquemada adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembunuhan sadis dengan memasukkan penistaan agama, riba, dan bahkan sihir, sebagai kejahatan yang harus dihukum.

Torquemada juga memerintahkan pengusiran ribuan orang Yahudi, Muslim dan kulit hitam, yang semuanya dia yakini akan mencemari kemurnian spiritual Spanyol.

Baca Juga: Rafathar Didatangi Siwon Suju, Akun Instagram Raffi Ahmad Banjir Komentar Netizen: Sadis Ini Mah!

Mereka yang menjadi Kristen diizinkan untuk tetap tinggal, tetapi berisiko disiksa atau dibunuh secara sadis, jika mereka mencoba mempraktikkan keyakinan mereka secara rahasia.

Secara keseluruhan, sekitar 2.000 orang dibunuh selama pemerintahan Torquemada sebagai Penyelidik Agung, kebanyakan dari mereka dipenggal atau dibakar di tiang pancang.

4. Elizabeth Báthory

Elizabeth Báthory adalah seorang wanita bangsawan Hongaria yang secara luas dianggap sebagai pembunuh berantai wanita paling gila dalam sejarah. Ia dijuluki "Blood Countess".

Baca Juga: Meski Dapat Vonis Hukuman Mati, Harris Simamora, Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Sampaikan Niatannya untuk Menikahi Kekasihnya

Sepanjang akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, Báthory dilaporkan membujuk para petani muda ke kastilnya dengan janji pekerjaan bergaji tinggi sebagai pelayan.

Setelah terjebak di dalam benteng, para korban ini mengalami penyiksaan yang mengerikan.

Beberapa dipukuli atau ditusuk dengan jarum, sementara yang lain ditelanjangi dan dibiarkan membeku di salju.

Menurut legenda, Báthory bahkan mandi dengan darah korbannya yang masih perawan.

Baca Juga: Tsutomo Miyazaki, Psikopat Terkejam Sepanjang Sejarah Jepang, Tiduri dan Mutilasi Mayat Korbannya Secara keji

Ia percaya itu akan membuat kulitnya bercahaya dan awet muda.

Báthory diduga membantai sebanyak 80 gadis petani, meski jumlahnya mungkin mencapai 600.

Ketika dia menargetkan pembunuhan terhadap wanita bangsawan muda, akhirnya dia bisa dihentikan.

Pada 1611, dia dipenjara di dalam kastil yang ditutup batu bata, hanya dengan lubang kecil untuk makan. Dia meninggal 4 tahun kemudian pada 1614.

Baca Juga: Bikin Ngeri! Pengakuan Juana Pembunuh Bayaran yang Terobsesi dengan Darah Manusia, Minum Hingga Menggunakan Darahnya Untuk Mandi

Beberapa sejarawan sejak itu berpendapat bahwa Báthory dijebak oleh musuh politik.

Meskipun, klaim itu masih diperdebatkan, karena ada sedikit keraguan bahwa reputasinya telah terkait erat dengan mitos dan legenda.

Bersama dengan Vlad the Impaler, dia dikatakan sebagai salah satu pengaruh sejarah di balik novel "Dracula" karya Bram Stoker.

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, tribunnews.com