Meski Sudah Dinyatakan Negatif, Pasien yang Pernah Terpapar Covid-19 Masih Bisa Alami Long Covid loh, Begini Penjelasan Satgas

Sabtu, 13 Maret 2021 | 12:30
freepik

ilustrasi long covid.

GridHype.ID - Virus corona atau Covid-19 bisa menginfeksi siapa saja.

Bahkan virus corona tak pernah pandang bulu untuk menginfeksi inangnya.

Mulai dari yang muda hingga yang tua disebut bisa terinfeksi Covid-19.

Di Indonesia sendiri, pasien terinfeksi Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya.

Baca Juga: Sempat Tertunda Karena Covid-19, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Bakal Gelar Pernikahan pada 3 April 2021, Inilah Susunan Acaranya

Walaupun terus bertambah, tak sedikit pula pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Meski demikian, ternyata orang yang pernah terpapar Covid-19 masih bisa mengalami long Covid.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Wiku Adisasmito mengatakan bahwa long Covid bisa menyerang siapa saja yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Dihadiri Didik Nini Thowok dan Butet Kartaredjasa, Vaksinasi Covid-19 Akhirnya Dibagikan untuk Pekerja Seni di Tanah Air

Hal itu sangat bergantung dari daya tahan tubuh seseorang dan derajat keparahan saat mengalami sakit Covid-19.

"Siapa pun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long Covid," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).

Long Covid sendiri dapat diartikan sebagai gejala sakit berkepanjangan yang diderita pasien setelah hasil tes Covid-19 dinyatakan negatif.

Umumnya, penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2-6 minggu.

Baca Juga: Usai Dibuat Was-was dengan Kemunculan B.1.1.7, Kini Muncul Mutasi Covid-19 N439K, Lebih Berbahaya dan Bisa 'Akali' Vaksin

Akan tetapi untuk sebagian orang, beberapa gejala Covid-19 masih dirasakan setelah beberapa minggu dinyatakan sembuh.

Hal itulah yang disebut sebagai long Covid.

"Pada prinsipnya mereka yang mengalami long Covid dapat sembuh, namun waktu kesembuhannya berbeda untuk setiap orang," jelas Wiku.

Sebelumnya, Wiku menjelaskan bahwa mengacu pada hasil penelitian Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), gejala yang dialami penderita Covid-19 berbeda-beda.

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 8 Hal yang akan Terjadi pada Tubuhmu Usai Terima Vaksinasi Covid-19, Apa Saja?

Sebagian besar penderita mengalami gejala ringan sampai sedang, sekitar 10-15 persen penderita mengalami gejala berat, dan sekitar 5 persen menderita gejala kritis.

Long Covid tidak hanya dapat terjadi kepada pasien Covid-19 yang bergejala berat atau kritis, tetapi bisa juga menyerang yang bergejala ringan, pasien berusia muda, bahkan yang tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada sampel yang berusia 18-34 tahun yang sebelumnya sehat, 20 persen atau 1 di antara 5 melaporkan mengalami beberapa gejala yang berkepanjangan setelah menderita Covid-19.

Baca Juga: Kebagian Vaksinasi Covid-19 Pertama Malah Bikin Raffi Ahmad Masuk ke Jurang Masalah, Suami Nagita Slavina Kembali Mangkir Dalam Sidang

"Namun, harap dijadikan catatan bahwa mereka yang menderita long Covid tidak akan menularkan gejala yang sama ataupun virus Covid-19 kepada mereka yang berada di sekitarnya," ujar Wiku.

Dengan adanya temuan fenomena long Covid ini Wiku berharap masyarakat dapat lebih waspada.

"Dengan adanya hasil penelitian ini saya juga sangat berharap beberapa bagian dari masyarakat yang bersikap acuh pada Covid-19 bahkan tidak percaya dapat menimbang kembali caranya beraktivitas," katanya.

Baca Juga: Dongkrak Aktivitas Perekonomian Negara, China Luncurkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Digital untuk Perjalanan Lintas Batas

Melansir dari covid19.go.id, di Indonesia sudah ada 1.410.134 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Sedangkan yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, sudah ada 1.231.454 orang.

Sementara itu, untuk jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 totalnya ada 38.229.

Data tersebut merupakan hasil update terakhir pada 12 Maret 2021.

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, covid19.go.id

Baca Lainnya