Sudah Masuk ke Indonesia, Inilah Sederet Gejala dari Mutasi Virus Corona B.1.1.7 yang Perlu Kamu Ketahui

Minggu, 07 Maret 2021 | 20:30
Freepik.com

Ilustrasi virus corona.

GridHype.ID - Sudah setahun pandemi virus corona mewabah di negeri kita.

Berakhirnya pandemi virus corona pun juga belum bisa dipastikan.

Belum juga berakhir, kini masyarakat kembali dihebohkan dengan kemunculan mutasi virus corona.

Ya, mutasi virus corona yang disebut dengan nama B.1.1.7 ini pertama kali ditemukan di Inggris.

Baca Juga: Digadang-gadang Mampu Tangkal Varian Inggris B.1.1.7, Kini Bisakah Vaksin Sinovac Efektof Tangkal Varian Brasil?

Kini, B.1.1.7 dikabarkan sudah masuk ke Indonesia.

Pemerintah pun membenarkan kabar tersebut.

Sebelumnya B.1.1.7 disebutkan lebih menular sekitar 50 persen daripada strain aslinya.

Para peneliti telah membuktikan bahwa mutasi virus Kent, yang dianggap paling mematikan, mampu 70 kali lebih menular dan dapat menyebar jauh lebih mudah.

Baca Juga: Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Epidemiolog Ini Justru Tak Kaget Hingga Yakini Mutasi Covid-19 Asal Inggris Sudah Menyebar

Melansir news.lvhn.org, terdapat 23 perubahan pada mutasi varian B.1.1.7.

Sementara itu, sebuah analisis yang diamati di Inggris dan sebagian Eropa menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang didiagnosis dengan varian baru cenderung menunjukkan tanda infeksi yang kurang khas.

Adapun seseorang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala, akan mengalaminya dalam waktu 2-14 hari.

Baca Juga: Virus Corona Baru B.1.1.7 Terdeteksi di Karawang, Kenali Bahaya dan Gejalanya Berikut ini

Gejala virus corona B117

1. Batuk dan sakit tenggorokan

Dituliskan The Guardian, batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada varian Covid-19 Inggris, B.1.1.7.

Studi di Kantor Statistik Nasional Inggris menemukan, seseorang yang terpapar virus lebih mungkin mengalami batuk dibandingkan varian lama.

Batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjaadi pada orang yang dites positif untuk varian baru virus corona.

Laporan mengenai gejala ini meningkat dari sekitar 27 persen menjadi 35 persen dari orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Ditemukan Pasien Positif Covid-19 Mutasi dari Inggris B.1.1.7 di Indonesia, Bisakah Vaksin Sinovac Tangkal Varian Baru Virus Corona Ini?

2. Demam

Melansir The Times of India, seseorang yang terpapar varian baru Covid-19, lebih banyak yang mengalami demam dibandingkan orang yang terinfeksi virus aslinya.

Studi Kantor Statistik Nasional Inggris, orang yang terpapar varian baru virus dengan gejala demam sebesar 22 persen.

Jumlah tersebut naik dari varian lama, sebesar 19 persen.

Baca Juga: Setahun Lewat Pandemi Covid-19 Menyerang, Varian Baru Virus Corona Siap Mengintai, Epidemiolog: Lebih Cepat Menular

3. Kelelahan dan nyeri otot

Kelelahan ekstrim menjadi salah satu gejala Covid-19 yang paling umum.

Sebuah studi JAMA, peneliti menemukan sebanyak 24 dari 177 pasien dalam penelitian, menderita kelelahan yang berkepanjangan.

Gejala seseorang terpapar varian baru dengan merasa kelelaan juga meningkat tajam.

Sementara itu, Kantor Statistik Nasional Inggris yang mensurvei orang-orang dengan tes positif Covid-19 antara 15 November 2020-16 Januari 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 25 persennya mengalami nyeri otot.

Nyeri otot semakin umum terlihat pada orang dengan varian baru virus corona.

Baca Juga: Indonesia Baru Saja Konfirmasi Dua Kasus Virus Corona Varian Inggris, Begini Kondisi Kedua Pasiennya

Jumlah kasus yang menunjukkan tanda-tanda sakit yang menyiksa meningkat berlipat ganda.

Penyebab utama nyeri otot dan nyeri tubuh yaitu mialgia, yang disebabkan oleh virus yang menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting.

Peradangan yang meluas juga dapat menyebabkan nyeri sendi, kelemahan, dan nyeri tubuh selama infeksi.

Jika mencurigai adanya nyeri otot, merasa sulit untuk melakukan pekerjaan, dan tidak memiliki kondisi kesehatan lain sebelumnya yang dapat memicunya, maka dapat mempertimbangkan untuk melakukan tes.

Baca Juga: Makan Hati Bahas Gaji Sampai Sesumbar Sempat Janji Belikan Rumah untuk Sang Asisten, Raffi Ahmad Berkilah Singgung Covid-19, Merry : Jangan Pernah Nunda-nunda Janji

4. Hilang rasa dan indera penciuman

Dalam penelitian, pasien mengeluh kehilangan indra penciuman dan perasa, bahkan setelah sembuh dari Covid-19.

Munculnya penyakit ini, membuat pasien melaporkan ketidakmampuan mencium atau merasakan apa pun.

Menurut para ilmuwan, hal ini kemungkinan dikarenakan kerusakan oleh virus pada indera penciuman.

Kendati begitu, dilaporkan bahwa kehilangan rasa dan penciuman lebih kecil kemungkinannya dibandingkan varian lama.

Baca Juga: Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Epidemiolog Ini Justru Tak Kaget Hingga Yakini Mutasi Covid-19 Asal Inggris Sudah Menyebar

5. Kabut otak

Kabut otak telah dilaporkan di antara gejala virus corona panjang atau mampu bertahan lama.

Gejala ini telah ditemukan, dan penderita Covid-19 yang mengalami kabut otak mengklaim sulitnya mengarikulasikan pikiran dan ekspresi seseorang.

Bahkan, beberapa mengaku harus berpikir lebih keras dan sebagian mengeluh kesulitan berbicara dengan lancar.

Baca Juga: Peasien 02 Covid-19 Ngaku Makin Sulit Bernapas Meski Tak Banyak Aktivitas, WHO Desak Lebih Banyak Penelitian Mengenai 'Long Covid-19'

6. Sesak napas

Sesak napas menjadi gejala umum yang kerap dialami pasien Covid-19.

Gejala ini dapat muncul baik orang yang terinfeksi varian virus asli atau varian baru corona.

Baca Juga: Ditemukan Pasien Positif Covid-19 Mutasi dari Inggris B.1.1.7 di Indonesia, Bisakah Vaksin Sinovac Tangkal Varian Baru Virus Corona Ini?

7. Gejala neuorologis

Dalam banyak kasus, gejala neurologis terjadinya infeksi dapat menimbulkan gejala seperti pusing, kelelahan, malaise dan mual.

Kendati demikian, sulit membedakan kelelahan atau pusing yang dialami, disebabkan oleh Covid-19 atau sesuatu yang lain.

Sehingga, satu-satunya cara mengatasi kelelahan bisa dilakukan dengan memberi tubuh perawatan dan istirahat yang tepat sesuai kebutuhan.

Hindari olahraga berat, yang membuat tubuh semakin merasa kelelahan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Gejala Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya