Setahun Lewat Pandemi Covid-19 Menyerang, Varian Baru Virus Corona Siap Mengintai, Epidemiolog: Lebih Cepat Menular

Jumat, 05 Maret 2021 | 06:45
Thinkstock

Mutasi virus corona dengan banyak varian, terbaru dari Inggris. Lebih menyebar dan mematikan.

GridHype.ID - Varian baru dari virus corona, B.1.1.7 diketahui lebih mengancam.

Bahkan epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan bahwa varian baru virus corona B.1.1.7 akan lebih cepat menular pada keramaian.

ia menambahkan jika penularan varian baru virus Covid-19 ini mencapai 40 persen hingga 70 persen.

Oleh karena itu, ada kecenderungan varian ini lebih mudah menular dari varian virus Covid-19 sebelumnya.

Baca Juga: Dimakamkan Secara Protokol Covid-19, Penggali Beberkan Kondisi Tanah Kuburan Rina Gunawan

"Ada potensi pada event super spreader atau keramaian akan sangat efektif (menular) itu. Karena 40 sampai 70 persen cepat menular," jelas Dicky pada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Menurut Dicky, varian Covid-19 B.1.1.7 merupakan virus SARS-CoV-2 yang sama dengan Covid-19 saat ini. Hanya saja, berbeda kode genetiknya.

"Kalau bicara strain baru, virusnya tetap SARS-CoV-2, penyakitnya pun sama, Covid-19, hanya yang berbeda adalah kode genetik dari si virus ini," kata Dicky.

Karena memiliki tingkat penularan lebih tinggi, Dicky khawatir virus ini dapat meningkatkan tingkat kematian, terutama pada lansia atau orang dengan komorbid.

"Karena viralnya tinggi, 30 persen meningkatkan kematian," ucap dia.

Namun demikian, Dicky meminta masyarakat tidak perlu panik. Hal yang harus dilakukan masyarakat, menurut dia, yakni meningkatkan respons dan kewaspadaan pada protokol kesehatan.

Baca Juga: Takut Jarum Suntik Padahal Terdaftar sebagai Penerima Vaksin Covid-19? Tenang Saja, Ikuti Cara Mudah Berikut Ini

"Tidak perlu panik, hanya harus sangat waspada, bukan berarti panik.

Waspada itu artinya harus memperkuat responsnya, 3T dan 5M dan diperkuat vaksinasinya," ujar Dicky.

"Hanya sekarang harus 2-3 kali lipatlah responnya, lebih masif lebih agresif, maskernya dua lapis dan lain sebagainya," kata dia.

Adapun virus Covid-19 B.1.1.7 dikabarkan sudah masuk ke Indonesia.

Freepict.com

Peneliti Sebut Mutasi Baru Virus Corona Bernama B1525 Telah Ditemukan di 3 Negara

Varian ini merupakan jenis virus Covid-19 baru yang ditemukan di Inggris.

Informasi masuknya virus Covid-19 B.1.1.7 disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pada acara "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi", Selasa (2/3/2021).

"Kita menemukan mutasi B.1.1.7 UK (United Kingdom) di Indonesia, ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," ucap Dante.

Baca Juga: Bisa Menginfeksi Mata, Ini Dia 3 Gejala Virus Corona yang Perlu Diketahui

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan informasi tersebut pada konferensi pers virtual di hari yang sama.

"Iya benar bahwa varian B.1.1.7 telah ditemukan di Indonesia sebagaimana yang disampaikan Bapak Wakil Menteri Kesehatan," kata Wiku.

Cara mencegah penularan varian virus corona hasil mutasi di Inggris B.1.1.7.

Melansir dari Kontan.co.id, Varian B.1.1.7. menyebar dengan cara yang sama seperti virus corona asli menyebar. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan mencegah penularan varian virus corona hasil mutasi di Inggris B.1.1.7,

  • Kenakan masker dua atau tiga lapis.
  • Jangan menghabiskan waktu di dalam ruangan dengan orang-orang yang bukan dari rumahmu
  • Hindari keramaian dan jaga jarak.
  • Cuci tangan sesering mungkin dan hindari menyentuh wajah
“Hal pertama yang saya katakan kepada orang-orang adalah bahwa ini bukanlah virus yang berbeda.

Semua hal yang telah kami pelajari tentang virus ini masih berlaku,” kata Dr. Ashish K Jha, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Brown University.

Baca Juga: Akhirnya Terima Vaksinasi Covid-19 Bersama Para Lansia di Menteng, Ternyata Ini Alasan Indro Warkop Sempat Ditolak Petugas Kesehatan

Lebih waspada

Ashish menjelaskan, kehadiran varian virus corona hasil mutasi di Inggris ini berarti harus menggandakan kewaspadaan hingga nantinya mendapatkan vaksin.

"Saya pikir tidak ada ruang untuk kesalahan atau kecerobohan dalam mengikuti tindakan pencegahan.

Padahal sebelumnya, kita mungkin bisa lolos dengan membiarkan satu slide saja," kata Linsey Marr, profesor Teknik Sipil dan Lingkungan di Virginia Tech dan salah satu ilmuwan

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kontan.co.id, Kompas

Baca Lainnya