AMAN Klaim Masyarakat Adat Tak Alami Kelaparan Selama Diberlakukannya PSBB di Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya!

Selasa, 11 Agustus 2020 | 09:15
IST

Ilustrasi PSBB

GridHype.ID - Sebelum masa new normal seperti saat ini, Pemerintah di masing-masing daerah memberlakukan sistem PSBB.

Hal ini dilakukan demi menekan angka infeksi virus corona.

Pada masa diberlakukannya PSBB tersebut, ternyataAliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mengklaim tidak ada masyarakat adat di wilayah Indonesia mengalami kelaparan.

Demikian Kordintor Tim AMAN-kan Covid-19, Annas Radin Syarif menyampaikan dalam Webinar di aplikasi Zoom Rakernas AMAN ke-VI, Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Dinonaktifkan Ketika PSBB, Sistem Ganjil-Genap Kembali Diberlakukan di DKI Jakarta Selama 24 Jam Jika Hal Ini Terjadi

"Awal-awal itu banyak khawatir akan terjad kesulitan pangan. Tapi ternyata yang kita temukan selama enam bulan ini, masyarakat adat tidak ada yang mengalami kelaparan," ujar Annas.

Untuk diketahui, AMAN menyerukan pembatasan atau karantina wilayah (lockdown) adat sejak awal kasus covid tercatat di Indonesia, pada Maret 2020.

Ia menjelaskan, karantina wilayah tidak selalu sinonim dengan matinya aktivitas ekonomi dan pertanian.

Baca Juga: Jakarta Kembali Catat Rekor Kasus Positif Corona di Indonesia, Anies Baswedan Terpaksa Perpanjang PSBB! Ternyata Ini Biang Keroknya

Justru, imbuh dia, perlindungan dan memastikan keselamatan anggota komunitas merupakan prioritas utama sehingga karantina wilayah menjadi respon paling awal yang dilakukan.

"Lockdown atau karantina wilayah adat itu bukan berarti karantina seperti orang di kota tinggal di rumah. Tapi ketika masyarakat adat kuat atau disiplin, semua bisa melakukan apa saja di dalam wilayah adat," jelasnya.

Selama enam bulan ini kebutuhan pangan masyarakat adat di masing-masing wilayah tercukupi, mengingat pada Maret dan Agustus 2020 terjadi panen.

Baca Juga: Meski Dijuluki Zona Hitam Penyebaran Covid-19, Khofifah Ungkap Alasan Dilematis PSBB Surabaya Dihentikan

"Maret itu sudah ada yang panen, mulai menanam lagi. Agustus ini juga sudah mulai panen lagi," jelasnya.

Selama enam bulan ini juga belajar memperkuat keanekaan tanaman pangan yang ada di wilayah adat.

Karena sebenarnya Indonesia kaya dan melimpah tanaman hasil pangan. Artinya bukan hanya padi atau beras.

Baca Juga: Kabar Gembira! Anies Baswedan Resmi Izinkan 17 Sektor Ini untuk Beroperasi Kembali Selama Masa PSBB Transisi

"Jika wilayah adat kita masih lestari dan masih kita kuasai dalam arti pengelola, kita bisa masih mengelola dengan baik. Justru dalam masa-masa pandemik, wilayah adat mampu bertahan, mampu menjadi penopang hidup daerah sekitar," jelasnya.

"Dengan stok pangan mereka terjaga dengan baik, itu membuktikan lagi, masyarakat adat itu jawaban dari semua krisis " ucapnya.

Lebih jauh kata dia, selain pangan tercukupi, virus Corona (Covid-19) juga masih belum menyebar di wilayah adat di Indonesia.

Baca Juga: Pakar Epidemiolog UI Sebut Jakarta Belum Sepenuhnya Aman dan Sarankan PSBB Harus Terus Dilanjutkan

"Sampai saat ini belum ada laporan di wilayah adat itu terkena Covid-19," ujar Annas.

Sejak diterapkan Maret 2020 dan diikuti semua masyarakat adat, 108 anggoa Tim AMAN-kan Covid-19 menjaga dan terus mengingatkan komunitas untuk melakukan karantina di wilayah masing-masing.

"Saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada temen-temen tim yang berjumlah 108, yang selalu menjaga, mengingatkan komunitas untuk melakukan karantina sampai saat ini," ucapnya.

Baca Juga: PSBB Selesai! DKI Jakarta Ubah Kebijakan dengan Terapkan PSBL, Simak Lokasi yang Wajib Terapkan Karantina Lokal

Itu berarti imbuh dia, kebijakan karantina wilayah telah terbukti mampu mencegah Covid-19 masuk ke wilayah adat.

"Itu membuktikan apa yang kita lakukan itu efektif untuk mencegah," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Selama PSBB, AMAN Klaim Tak Ada Masyarakat Adat Alami Kelaparan

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Tribunnews

Baca Lainnya