Meski Dijuluki Zona Hitam Penyebaran Covid-19, Khofifah Ungkap Alasan Dilematis PSBB Surabaya Dihentikan

Rabu, 10 Juni 2020 | 15:45
Sonora FM Surabaya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

GridHype.ID - Beberapa waktu belakangan ini, publikramai memperbincangkan kondisi terkini dari Kota Surabaya.

Bagaimana tidak, Kota Surabaya jadi sorotan bukankarena julukannya sebagai ‘Kota Pahlawan’ melainkan ‘Zona Hitam’ penyebaran Covid-19.

Hal ini terjadi akibat jumlah kasus Covid-19 nya tertinggi di Jawa Timur, Kota Surabaya mendapat julukan sebagai zona hitam.

Tak hanya itu, dua kota lainnya yakni Sidoarjo dan Gresik juga ternyata mengalami hal yang serupa.

Baca Juga: Benarkah Susu Baik Untuk Kesehatan Tulang? Jangan Sampai Salah, Ketahui 4 Mitos Soal Susu Berikut ini

Menariknya, meski masih banyak wilayah yang belum sepenuhnya aman, kebijakan pembatasan sosial berskala besar di Jawa Timur justru dikabarkan telah dihentikan.

Mengutip dari Tribunnews.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku, PSBB dihentikan karena desakan ketiga kepala daerah di Surabaya Raya.

Ketiga kepala daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pun berjanji akan menerapkan protokal kesehatan lebih ketat meskipun PSBB sudah berakhir.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa sejak awal penerapan, PSBB sudah disepakati Pemerintah Daerah Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya.

Baca Juga: Tertutup Soal Asmara Sebelum Menikah, Reino Barack Keceplosan Bilang 1,5 Tahun Pacaran dengan Istrinya, Syahrini Sibuk Klarifikasi

"Pada dasarnya, semua bersifat bottom up," jelas Khofifah dalam tayangan Kompas TV, Senin (8/6/2020).

Dalam setiap perpanjangan PSBB, Khofifah menyebutkan hal tersebut adalah keputusan pemda setempat.

"Pada perpanjangan pertama, PSBB tahap kedua, yang mengumumkan itu sendiri sudah perwakilan kabupaten kota.

Ketika PSBB tahap ketiga, perpanjangan tahap kedua dimulai 26 Mei-8 Juni, yang mengumumkan juga adalah mereka bertiga," jelas Khofifah.

Baca Juga: Patut Kamu Coba! 3 Bahan Dapur Ini Bisa Buat Minyak Goreng Bekas Jadi Jernih Kembali

Pada akhir PSBB tahap ketiga, Khofifah menyebutkan telah melakukan evaluasi dan rapat untuk memutuskan apakah PSBB harus dilanjutkan ke tahap berikutnya atau tidak.

Dalam rapat tersebut, dr Windhu Purnomo sebagai pakar epidemiologi Unair menjelaskan kondisi Surabaya Raya saat ini sebenarnya belum aman untuk mencabut PSBB.

"Kita mengundang perwakilan kabupaten dan kota. Kemudian, dr Windhu yang mengomandani Tim Epidemiologi FKM Unair menjelaskan bahwa sesungguhnya Surabaya belum aman, Gresik belum aman, Sidoarjo belum aman," jelas Khofifah.

Salah satu alasannya adalah karena menurut dr Windhu, kondisi di ketiga wilayah tersebut terbilang lebih parah daripada DKI Jakarta yang kurvanya sudah mulai melandai.

Baca Juga: Unggah Isi Pesannya dengan Aurel, Krisdayanti Malah Disebut Netizen Edit Bukti Chat : Kok Kayak Fake WA ya

"Sebaiknya bersabar dulu, dengan data misalnya attack rate-nya masih 94,1. Bahkan, lebih tinggi dari Jakarta hari ini," ungkap Khofifah.

Meski begitu, keputusan nyatanya telah diambil.

PSBB di Surabaya Raya pun sudah berakhir.

Kita doakan saja semoga kondisi di Surabaya Raya cepat membaik, ya.

Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Rupanya Gara-gara Hal Ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Jadi Berat Hati Hentikan Kebijakan PSBB di Surabaya Raya: ‘Sebaiknya Bersabar Dulu’

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : Grid Hits

Baca Lainnya