Ketakutan itu kemudian mendorong seseorang untuk mencoba mengetahuinya.
FOMO juga merupakan perilaku untuk secara terus-menerus dan memaksa mengetahui apa yang dilakukan orang lain.
Hal itu dilakukan dalam upaya mempertahankan hubungannya dengan orang lain.
Dalam sebuah studi pada 2013, FOMO didefinisikan sebagai kekhawatiran yang meluas bahwa orang lain mungkin memiliki pengalaman berharga yang tidak ada pada dirinya.
FOMO terjadi sebagai efek samping dari media sosial.
Seperti diketahui, media sosial berguna untuk membagikan berbagai hal, seperti aktivitas, info, obrolan, dan lainnya.
Perilaku kognitif yang berhubungan dengan FOMO, seperti selalu memperbarui situs atau media sosial yang diakses.
Termasuk dengan mengetahui notifikasi yang muncul pada gadget.
Selain itu, FOMO juga menjadi sebuah ketakutan saat individu menunggu feedback dari pesan orang lain atau pembaruan yang akan terjadi.
Kebutuhan untuk terus terlibat dalam pembicaraan merupakan salah satu yang menyebabkan individu mempunyai perilaku FOMO.
FOMO dapat berakibat negatif di kehidupan nyata sehari-hari, seperti: