Ada beberapa bukti bahwa air mata emosional (berbeda dengan air mata yang terbentuk sebagai respons terhadap hal-hal seperti menguap) mengandung zat seperti hormon dan prolaktin.
Perubahan hormonal mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang menangis tanpa alasan.
Terkadang, perubahan hormon memang terjadi. Orang yang sedang hamil, misalnya, mungkin lebih mudah menangis karena masalah hormon akibat kehamilan adalah tipikal.
Di lain waktu, perubahan hormonal yang menyebabkan menangis adalah bagian dari kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD).
5. Efek Pseudobulbar (PBA)
Penyakit saraf juga bisa menyebabkan tangisan tanpa sebab.
Ketika menangis adalah akibat dari gangguan otak, tidak ada alasan selain kondisi fisik.
PBA merupakan gejala dari banyak penyakit saraf, antara lain:
- Kerusakan otak
- Tumor otak
- Demensia
- Sklerosis ganda
- Penyakit Parkinson
- Stroke
Orang dengan PBA juga dapat mengalami ledakan emosi acak lainnya, termasuk kemarahan.
Perubahan emosi yang cepat juga dimungkinkan.