Namun, reaksi ini belum terbukti pada manusia.
Studi lainnya menemukan bahwa setelah makan 25 gram cokelat hitam 99 persen setiap hari, 25 pria berjerawat memiliki lebih banyak jerawat setelah dua minggu dan perubahan itu masih dialami selama empat minggu.
Sebuah studi tahun 2017 juga mengatakan bahwa hanya 48 jam setelah makan cokelat, mahasiswa yang berjerawat memiliki lebih banyak lesi baru daripada rekan mereka yang makan jelly bean dalam jumlah yang setara.
Penelitian yang bertentangan
Selain studi-studi di atas, ada juga beberapa penelitian yang justru tidak melihat hubungan antara jerawat dan cokelat.
Sebuah penelitian tahun 2014 meminta 44 orang dewasa muda untuk mencatat pola makan mereka selama tiga hari dan tidak peneliti tidak menemukan hubungan antara cokelat dan jerawat.
Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian dengan sampel yang lebih besar dan beragam untuk mengonfirmasi temuan dan menentukan senyawa apa yang ada di dalam cokelat yang berpotensi meningkatkan peradangan dan memperburuk jerawat.
Efek cokelat pada insulin telah dikemukakan sebagai salah satu kemungkinan pengaruh cokelat pada jerawat.
Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa peserta penelitian yang makan makanan dengan rasa bubuk kakao memiliki respon insulin yang lebih tinggi daripada peserta lain yang makan makanan yang sama tanpa kakao.
Jadi, apakah cokelat bisa menyebabkan jerawat?
Pengaruh cokelat terhadap kondisi kulit dan jerawat bergantung pada masing-masing individu.
Meskipun penelitian telah dilaksanakan selama puluhan tahun, masih sedikit bukti yang menyatakan bahwa makanan tunggal, seperti cokelat, secara langsung menyebabkan jerawat.