Selain itu, lampion juga digunakan untuk bersembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.
Baca Juga: 8 Benda Ini Tak Boleh Jadi Pilihan Kado Imlek, Bermakna Negatif Bisa Memutus Tali Persaudaraan
Kegiatan ini menjadi cikal bakal Festival Lampion yang diselenggarakan hingga saat ini.
Di Indonesia misalnya, kita bisa menyaksikan Festival Lampion di Candi Borobudur yang digelar satu kali setiap tahunnya.
Namun, saat Dinasti Tang (618-907), lampion mulai digunakan untuk keperluan yang lebih modern.
Orang-orang mulai menggunakan lampion kertas untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.
Misalnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai, negara yang kuat, dan lain sebagainya.
Perluasan penggunaan lampion ini secara otomatis juga turut menambah popularitas lampion di seluruh penjuru China.
Makna Lampion Imlek
Lampion-lampion yang dinyalakan pada perayaan Imlek juga dimaknai sebagai Festival Musim Semi.
Hal ini karena Imlek jatuh bersamaan dengan dimulainya musim. Lampion kebanyakan memiliki warna merah dan bentuk oval.