Dalam banyak kasus, hal yang sama juga berlaku untuk uang.
Menerima gaji rutin setiap bulan memang menyenangkan, tetapi menerima uang tak terduga, meskipun jumlahnya lebih sedikit, seringkali membuat kita lebih bahagia.
Selain itu, ketika kita secara aktif dan nyata membutuhkan uang untuk kelangsungan hidup kita, mendapatkan uang menjadi hal yang sangat membahagiakan.
Tetapi, menurut penelitian San Francisco State University, ketika kita melampaui titik itu, yakni saat kita sudah aman secara finansial, uang masih bisa bermanfaat, tetapi kekuatannya untuk membuat kita bahagia berkurang secara signifikan.
Rangsangan berbasis pengalaman yang lebih psikologis, seperti bepergian, menjalin hubungan baru, membantu orang lain, dan sebagainya, bisa membuat kita lebih bahagia.
Di dunia modern, kita mungkin membutuhkan uang untuk melakukan hal-hal tersebut, tetapi hubungan uang dengan kebahagiaan lebih tidak langsung, yakni sebagai alat untuk mencapai tujuan, bukan langsung memberi imbalan dengan sendirinya.
Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulSains Buktikan Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, tapi Ada Batasnya
Baca Juga: Bank of England Luncurkan Desain Baru Uang Kertas Inggris, Ada Wajah Raja Charles III
(*)