Gridhype.id-Serba-serbi pernikahanKaesang PangarepdanErina Gudonoseolah tak ada habisnya untuk dibahas.
Dalam rangkaian pernikahanKaesang PangarepdanErina Gudonotersimpan banyak kisah menarik, salah satunya dari lokasi yang digunakan.
Diketahui bahwaKaesang PangarepdanErina Gudonomenggelar pesta pernikahan di Puro Mangkunegaran, Solo.
Sebelum dikirab menuju lokasi tersebut,Kaesang PangarepdanErina Gudonoterlebih dahulu menjalani sejumlah prosesi diLoji Gandrung.
Loji Gandrungmerupakan rumah dinas Wali Kota Solo yang ternyata menyimpan sejarah luar biasa.
Lantas, seperti apa kisah dibalik berdirinyaLoji Gandrung?
Dirangkum dari lamanInti Sari,Logi Gandrungternyata sudah berdiri sejak tahun 1830, kini berusia kurang lebih 192 tahun.
Saat itu,Loji Gandrungmerupakan rumah tinggal milih seseorang bernamaJohannes Augustinus Dezentje (1797-1839).
Bukan orang biasa, Dezentje merupakan pionir perkebunan Belanda yang juga akrab disapa dengan sebutan Tinus.
Ia juga terkenal sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali.
Sebagai pengusaha yang sukses, ia sering menggelar pesta di kediamannya.
PenamaanGandrungberasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah rindu akan kasih, tergila-gila karena asmara, atau mendambakan seseorang.
Sementara itu,gandrungan memiliki arti yaitu orang yang sedang kasmaran.
AdapunLojimemiliki arti yaitu sangat besar.
Lambat laun rumah besar milik Tinus tersebut dikenal dengan namaLoji Gandrung.
Pada dasarnya, istilahLojiberasal dari bahasa Belanda Loge, namun masyarakat Jawa lebih mudah melafalkannya dengan bunyiloji.
Dibalik kepemilikannya,Loji Gandrungmerupakan karya besar dari arsitek Belanda. C.P. Wolff Schoemaker.
Schoemaker adalah guru besar arsitek di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung).
BerdirinyaLoji Gandrunglantas menjadi salah satu bukti kecerdasanSchoemaker merancang perpaduaan gaya arsitektur Eropa dan lokal.
Selain menjadi tempat tinggal,Loji Gandrungjuga menjadi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Ada banyak sejarah panjang yang dilewatiLoji Gandrungsebelum akhirnya menjadi rumah dinas Wali Kota Solo.
Dulunya pernah digunakan markas militer Brigadi V, pimpinan jenderal Gatot Subroto, untuk melawan Belanda.
Gatot Subroto melakukan pertemuan untuk menghadapi Belanda yang datang dengan cara membonceng NICA.
Tempat ini juga menjadi saksi bisu saat Panglima Besar Jenderal Soedirman dijemput secara paksa karena dituduh merancang kudeta.
(*)