Para penelitimenemukan bahwa 'virus zombie' tersebut tetap menular meskipun sudah ribuan tahun terperangkap di tanah beku.
Risiko menghidupkan virus
Tim peneliti dari Rusia, Jerman, dan Perancis mengatakan, risiko biologis menghidupkan kembali virus yang mereka pelajari sama sekali tidak berarti.
Ini karena strain yang mereka targetkan mampu menginfeksi mikroba amoeba.
Potensi kebangkitan virus yang dapat menginfeksi hewan atau manusia jauh lebih bermasalah.
Kemudian, mereka memperingatkan bahwa pekerjaan mereka dapat diekstrapolasi untuk menunjukkan bahwa bahaya itu nyata.
“Ada kemungkinan permafrost kuno akan melepaskan virus yang tidak diketahui saat ini saat pencairan,” tulis mereka dalam sebuah artikel yang diposting ke bioRxiv repositori pracetak yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Berbagai macam virus purba
Tak hanya itu, para ilmuwan juga mengatakan mengenai daya hidup virus saat terpapar udara luar.
Menurut mereka, 'virus-virus zombie' yang ditemukan ini tetap dapat menular.
“Berapa lama virus ini dapat tetap menular setelah terpapar kondisi luar ruangan, dan seberapa besar kemungkinan mereka akan bertemu dan menginfeksi inang yang sesuai dalam interval tersebut, masih belum dapat diperkirakan,” bunyi penjelasan tersebut.
Baca Juga: WASPADA Omicron XBB, Kemenkes Singgung Soal Prokes dan Vaksin Booster