"Begitu pintu kamar dibuka pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk lagi," ucap Hengki.
Pegawai tersebut kemudian bertemu dengan Dian dan kembali meminta untuk dipertemukan dengan Margaretha.
Namun, sata itu Dian menyebut bahwa ibunya sedang tidur, sehingga lampu kamar tidak dinyalakan.
"Ibunya lagi tidur tapi jangan hidupkan lampu, karena ibu saya sensitif terhadap cahayanya. Kata anak atas nama Dian yang juga meninggal di TKP,," kata Hengki.
"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini dipegang-pegang ini agak gemuk, agak curiga," sambung dia.
Merasa curiga, pegawai tersebut lantas menyalakan senter dari ponselnya dan mendapati bahwa Margaretha sudah menjadi mayat.
Dirinya kemudian langsung memutuskan pergi meninggalkan lokasi tersebut.
"Begitu dilihat langsung teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat. Itu Tanggal 13 Mei 2022. Kemudian langsung keluar yang bersangkutan didampingi lagi. Setelah melanjutkan proses gadai pinjam uang sejanak, langsung mengajak dua saksi yang lain segera keluar," pungkas Hengki.
Sebelumnya, penemuan terhadap empat mayat di Kalideres tersebut berawal dari aroma tidak sedap yang tercium oleh warga sekitar.
Alhasil, mereka berusaha membuka rumah tersebut hingga akhirnya mendapati mayat tergeletak di dalam.
Setelah melalui pemeriksaan awal, keempat mayat tersebut diduga meninggal dunia karena kelaparan.