GridHype.ID - Acara ngunduh mantu atau resepsi pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep akan digelar di Solo.
Seperti diketahui, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dikabarkan akan melangsungkan pernikahannya pada 10 Desember 2022 mendatang.
Adapun acara akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono digelar di Yogyakarta. Sementara resepsi pernikahannya akan dihelat di Solo.
Lokasi yang dipilih sebagai tempat ngunduh mantu Kaesang dan Erina pun tidak sembarangan.
Pasalnya, tempat yang dipilih keduanya sarat akan nilai sejarah, yaitu Pura Mangkunegaran yang terletak di Kecamatan Banjarsari, Solo.
Mengutip Tribunnews.com, hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Memang ini (Pura Mangkunegaran) 'kan ada kegiatan buat masyarakat."
"Di mana ada festival-festival kecil, hiburan masyarakat, tetapi juga pernikahan," ujar Erick Thohir saat mengunjungi Puro Mangkunegaran, Minggu (20/11/2022).
Dikatakan Erick, dalam pesta rakyat itu akan disuguhkan hiburan atau pertunjukan.
Melalui hiburan atau pertunjukan yang digelar nanti, Erick berharap pernikahan Kaesang dan Erina Gudono juga dirasakan oleh masyarakat Solo.
"Jadi kemeriahan itu dirasakan juga oleh masyarakat Solo, karena Bapak (Presiden Joko Widodo) kan memang di Solo sebelumnya," lanjutnya.
Sementara itu, penguasa Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X mengatakan pihaknya akan mem-support secara penuh pernikahan Kaesang dan Erina Gudono.
"Kita support, yang salah satu kegiatan acara kenegaraan juga."
"Tentu kita akan support dengan sebaik-baiknya tentu dengan tetap menjaga pakem-pakem yang berlaku," jelas KGPAA Mangkunegara X, Minggu (20/11/2022).
Profil Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran yang beberapa waktu ke depan menjadi saksi kesungguhan cinta Kaesang dan Erina adalah tempat sarat nilai historis.
Alasannya, Pura Mangkunegaran yang sudah dibangun sejak tahun 1757 berdiri berkat Perjanjian Salatiga.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said bertempat di Salatiga.
Proses penandatanganan Perjanjian Salatgia turut disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC.
Bermula dari situlah, Raden Mas Said yang menandatangani Perjanjian Salatiga memposisikan dirinya sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.
Ia berkuasa atas wilayah Matesih, Sembuyan, Gunung Kidul, Kedaung, Kedu, hingga Pajang bagian utara dan berkedudukan di Puro Mangkunegaran.
Baca Juga: Iriana Jokowi Dihina Saat Bersanding dengan Kim Keon Hee, Gibran dan Kaesang Beri Reaksi Berbeda
Nah, ngomong-ngomong soal keberadaannya di Kota Solo, Mangkunegaran adalah kadipaten yang posisinya berada di bawah Kasunanan dan Kasultanan.
Karena alasan itulah penguasa Pura Mangkunegaran tidak diberi gelar sebagai sunan ataupun sultan.
Tapi, pada tahun 1757-1946 Mangkunegaran diposisikan sebagai kerajaan otonom yang akhirnya memiliki wilayah nan luas.
Selain itu, status kerajaan otonom yang dimiliki Mangkunegaran membuatnya berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.
Ada apa saja di Pura Mangkunegaran?
Pura Mangkunegaran yang tidak lama lagi akan disorot banyak pihak berada di lokasi yang strategis karena letaknya di tengah Kota Solo.
Pura Mangkunegaran berdekatan dengan Jalan Slamet Riyadi, kafe Tiga Tjeret, Pasar Malam Ngarsopuro, termasuk Pasar Triwindu.
Bila dilihat dari arsitekturnya, Pura Mangkunegaran terdiri dari beberapa bagian, yakni pamedan, pendhopo, pringgitan, ndalem, dan keputren.
Bagian-bagian ini dikelilingi oleh tembok tebal yang tinggi dan kokoh sehingga tampilan dalamnya tidak begitu mudah dilihat dari jalan raya.
Bila wisatawan berkunjung ke Pura Mangkunegaran, mereka akan disambut dengan gapura berhiaskan warna hijau yang setelahnya terdapat pamedan.
Pamedan adalah tempat pasukan Mangkunegaran berlatih dan di sebelah timurnya terdapat bangunan Kavallerie Artillerie.
Setelah melewati keduanya, wisatawan akan disambut lagi dengan gerbang ke arah halaman dalam yang berdiri Pendopo Ageng.
Tempat tersebut berukuran 3.500 meter persegi dengan bentuk joglo dan dapat menampung sekitar 5-10 ribu orang.
Setelah dari pendopo, wisatawan dapat menyaksikan Pringgitan yang biasanya digunakan sebagai tempat pertunjukkan wayang kulit.
Tempat lain yang berada di Puro Mangkunegaran adalah Ndalem Agung, keputren (tempat kediaman keluarga Mangkunegaran), dan Pracimoyasa.
Pracimoyasa adalah ruang keluarga dengan bentuk segi delapan yang biasanya digunakan untuk rapat dengan perabotan dari Eropa.
Baca Juga: Duh! Koper Kaesang Pangarep 'Nyasar' ke Bandara Kualanamu, Batik Air Langsung Minta Maaf
(*)