Nah, ngomong-ngomong soal keberadaannya di Kota Solo, Mangkunegaran adalah kadipaten yang posisinya berada di bawah Kasunanan dan Kasultanan.
Karena alasan itulah penguasa Pura Mangkunegaran tidak diberi gelar sebagai sunan ataupun sultan.
Tapi, pada tahun 1757-1946 Mangkunegaran diposisikan sebagai kerajaan otonom yang akhirnya memiliki wilayah nan luas.
Selain itu, status kerajaan otonom yang dimiliki Mangkunegaran membuatnya berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.
Ada apa saja di Pura Mangkunegaran?
Pura Mangkunegaran yang tidak lama lagi akan disorot banyak pihak berada di lokasi yang strategis karena letaknya di tengah Kota Solo.
Pura Mangkunegaran berdekatan dengan Jalan Slamet Riyadi, kafe Tiga Tjeret, Pasar Malam Ngarsopuro, termasuk Pasar Triwindu.
Bila dilihat dari arsitekturnya, Pura Mangkunegaran terdiri dari beberapa bagian, yakni pamedan, pendhopo, pringgitan, ndalem, dan keputren.
Bagian-bagian ini dikelilingi oleh tembok tebal yang tinggi dan kokoh sehingga tampilan dalamnya tidak begitu mudah dilihat dari jalan raya.
Bila wisatawan berkunjung ke Pura Mangkunegaran, mereka akan disambut dengan gapura berhiaskan warna hijau yang setelahnya terdapat pamedan.