Persepsi mengenai kehancuran dunia memang diajarkan oleh keyakinan agama-agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam).
Ketika agama tersebut meyakini bahwa kiamat akan datang dan sudah memiliki tanda-tanda tersendiri.
Meskipun demikian, ketika agama tersebut juga meyakini bahwa kepastian kiamat tersebut tidak diketahui kapan berlangsungnya.
Berbeda halnya dengan penganut apokaliptik, mereka meyakini bahwa suatu ramalan kehancuran dunia sudah ditentukan kapan akan terjadi.
Dosen prodi Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Nurhadi juga menyebut bahwa paham ini merupakan keyakinan yang berakar dari agama-agama Abrahamik.
Orang-orang yang meyakini kepercayaan itu akan berperilaku apokalitisme, berkeyakinan bahwa hari akhir telah sangat dekat.
Paham ini berkaitan erat dengan keyakinan bahwa akan ada sebuah kehidupan baru yang mampu menghapus semua penderitaan.
Dan kehidupan baru tersebut akan segera datang dalam waktu dekat.
Tanda-tanda penganut apokaliptik
Orang-orang yang menganut paham apokaliptik biasanya bisa dilihat dari gejala sosial yang muncul di kehidupannya.
Berapa lambat laun akan mulai mengecilkan diri dari pergaulan sosial.