Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terpampang di Goodle Doodle Hari Ini, Angklung Mendunia hingga Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya, Begini Sejarahnya

Puspita Rahayu - Rabu, 16 November 2022 | 15:30
Google Doodle merayakan Hari Angklung Sedunia
Google Doodle

Google Doodle merayakan Hari Angklung Sedunia

Awalnya, penggunaan angklung ini berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat untuk mendatangkan kemakmuran.

Baca Juga: Bukan Sosok Tokoh, Google Doodle Hari Ini Pamerkan Potret Mangkuk Ayam Jago Legendaris, Ternyata Ini Alasannya

Pasalnya, penduduk desa setempat mempercayai bahwa suara bambu dapat menarik perhatian Dewi Sri, yaitu dewi padi dan kemakmuran.

Setiap tahunnya para pengrajin terbaik di desa akan menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat angklung.

Angklung tersebut nantinya akan digunakan saat upacara musim panen dengan harapan agar dewa memberkati mereka dengan hasil panen yang subur.

Secara angklung berawal sejak abad ke-11 dan dikenal dengan nama angkleung-angkleung.

Nama tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu angka yang berarti nada dan lung yang berarti pecah.

Makna tersebut berkaitan erat dengan bentuk dan penggunaan angklung.

Nada yang dihasilkan oleh angklung berasal dari benturan pada badan pipa bambu.

Ilustrasi Cara Memainkan Angklung
Kompas.com

Ilustrasi Cara Memainkan Angklung

Pada abad ke-12 hingga abad ke-16, alat musik tradisional ini dimainkan dalam pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci yang merupakan lambang dari Dewi Sri.

Biasanya dimainkan untuk memacu semangat para prajurit saat berperang.

Source :Tribunnews.comKompas TV

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x