Sedangkan, gejala pada individu yang lebih tua berkaitan dengan gangguan mood, obsesif kompulsif, paranoid, psikotik, atau bahkan gangguan kognitif yang disebabkan amnesia disosiatif.
Sedangkan Gejala DID:
* Gangguan secara berulang yang tidak dapat dijelaskan terhadap fungsi sadar dan rasa atas diri (sense of self) (misalnya munculnya suara-suara, tindakan, ucapan, pikiran, emosi, dan impuls yang mengganggu).
* Perubahan sense of self (misalnya secara sikap, preferensi, dan perasaan bahwa tubuh atau tindakan yang dilakukan bukan miliknya sendiri).
* Perubahan persepsi yang aneh (misalnya depersonalisasi atau merasa bahwa jiwanya terlepas, dan seolah melihat diri sendiri dari luar tubuhnya; derealisasi atau merasa bahwa lingkungan sekitarnya aneh, asing, dan tidak nyata).
* Amnesia berulang (tidak mampu mengingat aktivitas sehari-hari, informasi pribadi yang penting, atau peristiwa traumatis).
* Gejala neurologis fungsional yang berselang (intermittent).
Seiring berjalannya waktu, pengidap DID juga mungkin akan mengalami masalah kejiwaan lain, seperti :
* Kecemasan (anxiety)* Depresi* Penyalahgunaan NARKOTIKA* Gejala psikosis (delusi)* Gangguan makan dan tidur* Tendensi untuk bunuh diri dan upaya menyakiti diri sendiri (self-harm) (Dorahy et al., 2014; Dzilhaq, 2021).
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul "Pemeran Wanita Kebaya Merah Ternyata Bukan Orang Normal, Penyintas Dissociative Identity Disorder"