:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2021/08/27/ginsengjpg-20210827023645.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/11/08/kesehatan-matajpg-20221108025013.jpg)
1. Oklusi arteri retina sentral
Tipe ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada aliran darah utama yang menuju ke saraf mata.
Akibatnya, saraf mata jadi kekurangan oksigen dan asupan nutrisi.
Gejala yang dirasakan umumnya berupa penurunan penglihatan menyeluruh.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Kenali Penyakit Makula Ancam Penglihatan yang Berisiko Kebutaan
Penurunan kemampuan melihat terjadi pada salah satu mata secara mendadak, tanpa disertai mata merah ataupun rasa nyeri.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko oklusi arteri retina sentral, antara lain:
* Tekanan darah tinggi.* Riwayat stroke.* Kebiasaan merokok.* Obesitas.
Pada jenis stroke mata ini, penanganan harus dilakukan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Penanganan yang cepat dapat mempersempit kemungkinan terjadinya kerusakan saraf permanen yang berujung kebutaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan menggunakan obat minum, obat tetes, tindakan operasi, atau kombinasi ketiganya.
2. Oklusi arteri retina cabang
:blur(7):quality(50)/photo/2021/08/27/ginsengjpg-20210827023645.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301012420.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobojpg-20240227125558.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/04/15/bolehkan-zakat-fitrah-diberikan-20230415021436.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/08/27/ginsengjpg-20210827023645.jpg)