Proses peradangan ini bukan hanya terjadi secara lokal di jantung, tetapi juga secara sistemik.
Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan temuan adanya beberapa tanda peradangan yang berkeliaran di dalam pembuluh darah, seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran C-reactive protein (CPR).
Peradangan itulah yang akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa lesu, pusing, tak bertenaga, suhu tubuh meningkat, keluar keringat dingin, mual dan muntah.
Semua gejala tersebut kiranya kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.
Karena menduga itu, para penderitannya pun kemudian hanya mengakses pengobatan sederhana.
Seperti minta kerokan atau sekadar minum obat pereda rasa sakit.
Padahal, orang-orang tersebut membutuhkan penanganan medis lebih serius.
Jadi, penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK).
Selain penyakit jantung, ada juga penyakit lain yang gejalanya mirip dengan masuk angin.
Penyakit Maag Mirip Masuk Angin
Orang kiranya sering juga keliru menganggap gejala sakit maag sebagai penyakit biasa.