Menurut cerita rakyat, nama itu juga ditulis menggunakan Hanja yang berbeda karakter yang menyinggung bayi asing.
Ketika Jepang menginvasi Seoul (1592–1593) selama Perang Imjin, sekelompok tentara Jepang merebut sebuah kuil Buddha di tempat yang sekarang disebut Itaewon tempat para biarawati Buddha tinggal.
Para prajurit tinggal di kuil untuk sementara waktu dan merudapaksa para biarawati Buddha.
Ketika tentara pergi, mereka membakar kuil Buddha.
Biarawati Buddhis yang dirudapaksa sekarang menjadi tunawisma menetap di dekatnya dan akhirnya melahirkan anak-anak.
Orang-orang dari desa tetangga menamai lokasi itu Itaewon setelah biksuni Buddhis yang hamil.
Selama Perang Imjin, Itaewon juga menjadi tempat tinggal tentara Jepang yang menyerah.
Sebagai Distrik Internasional Seoul, Itaewon dikenal menyajikan masakan yang tidak banyak tersedia di Korea, seperti yang berasal dari Inggris, Jerman, Prancis, India, Italia, Asia Tenggara, Portugal, Spanyol, Turki, Meksiko, Amerika dan Kanada.
Pada dasarnya, ini dikenal sebagai "Distrik Internasional" atau kadang-kadang sebagai "Kota Barat", mengingatkan pada banyak Pecinan di negara-negara Barat.
Tempat Paling Populer di Seoul Bagi Wisatawan
Itaewon, bersama dengan lingkungan dan atraksi seperti Hongdae, Insadong dan Seoul Tower adalah salah satu tempat paling populer di Seoul bagi wisatawan
Hotel-hotel besar seperti Grand Hyatt Seoul dan landmark lokal Hamilton Hotel ada di sini, serta beberapa hotel dan wisma yang lebih kecil.