"Dengan berat hati, event pada hari ketiga dibatalkan, ini akan menjadi evaluasi untuk diperbaiki kedepannya," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya meminta maaf atas ketidak nyaman selama berlangsungnya konser Berdendang Bergoyang.
"Kami selaku promotor meminta maaf yang sebesar-sebesarnya atas kejadian ini."
"Kedepannya kami akan terus melakukan evaluasi dan persiapan yang matang dengan tetap mengikuti prosedur dan mengutamakan keselamatan dan keamanan penonton," ujar Vino.
Di sisi lain,tindakan polisi menghentikan acara tersebut diapresiasi oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim.
Ia menilai tindakan polisi menghentikan Festival Musik Berdendang Bergoyang merupakan aksi preventif agar kejadian seperti Tragedi Kanjuruhan di Malang Jawa Timur dan Tragedi Itaewon di Korea Selatan tidak terulang.
Dalam dua tragedi tersebut diketahui nyawa ratusan orang melayang karena kehabisan napas saat berdesakan di tengah kerumunan.
"Saya kira langkah yang diambil kepolisian sudah tepat menghentikan Festival Musik Berdendang Bergoyang jika ditemukan adanya overcapacity," kata Yusuf kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).
"Ketika dalam pantauan dideteksi ada kelebihan penonton yang akan dapat membahayakan keselamatan penonton, maka pencegahan dilakukan dengan menghentikan festival tersebut,"imbuhnya.
(*)