Artinya:
“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku kerjakan, dan dari keburukan apa yang belum aku lakukan.”
#5
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”
Artinya:
“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28).
Doa ini juga dipanjatkan Nabi Musa AS ketika diperintahkan berdakwah kepada Raja Firaun.
Nabi Musa AS memohon doa agar memudahkan urusannya, melapangkan dada diberi hati yang luas dan terhindar dari prasangka buruk.
Meski merasa tertindas, ada kalanya seorang muslim juga dapat bersabar.
Ketika bersabar melapangkan dada dan tak berprasangka terlebih dahulu.