GridHype.ID - Bacalah doa ini agar mendapatkan kelimpahan rezeki.
Rezeki tak hanya berbentuk harta dan benda, tetapi masih banyak hal yang lainnya.
Islam mengajarkan bahwa rezeki datangnya dari Allah SWT.
Karenanya, umat Islam, selain berusaha juga dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT untuk memperoleh rezeki yang halal.
Berdoa di pagi hari merupakan amalan agar membuat jiwa lebih terisi, dan memacu semangat.
Melalui doa, hajat seseorang dapat diluapkan dengan harapan agar terkabulkan.
Amalkan bacaan doa rezeki Nabi Sulaiman berikut ini sebagai salah satu usaha agar memperoleh kekayaan melimpah ruah.
Nabi Sulaiman AS dikenal sebagai nabi yang dianugerahi Allah SWT berupa kekuasaan dan kekayaan yang melimpah.
Ditambah lagi sejumlah mukjizat yang tidak banyak dimiliki oleh nabi lainnya seperti, berbicara dengan hewan hingga memimpin pasukan jin dan burung hud-hud.
Hal tersebut seperti yang diceritakan dalam surat An-Naml ayat 17:
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
Artinya: "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)."
Diketahui, Nabi Sulaiman AS pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk diturunkan mukjizat dan harta kekayaan yang melimpah tersebut.
Doa tersebut bahkan diabadikan dalam Al-Qur'an yakni surah An Naml ayat 35,
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: Dia berkata: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."
Dengan kata lain, doa yang dipanjatkanNabi SulaimanAS untukkekayaanyang melimpah ruah dapat dirangkum menjadi bacaan berikut.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Bacaan latin: Rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii innaka anta lwahhaab
Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."
Bukan tanpa alasan, doa yang dipanjatkan Nabi Sulaiman AS tersebut memiliki kisah asal usulnya.
Ternyata, doa tersebut lahir dari ujian yang ditimpa kepada Nabi Sulaiman AS atas kelalaiannya pada mukjizat yang telah dimiliki.
Pada suatu hari, kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki Nabi Sulaiman AS membuatnya lalai.
Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam surah Sad ayat 31-35 yang menyebutkan, Nabi Sulaiman terlena dengan pesona kuda-kuda yang dimilikinya hingga lalai untuk berzikir di waktu Ashar.
"Ketika dipertunjukkan kepada (Nabi Sulaiman) sore hari antara waktu Ashar dan Maghrib, sebagian kekayaannya yaitu, kuda-kuda yang indah, jinak, dan memesona ketika berhenti sambil mengangkat salah satu kakinya dan cepat waktu berlari," tulis Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Lubab Jilid 3.
"Sedemikian memesonanya (kuda tersebut) sehingga Nabi Sulaiman AS lupa berzikir atau salat Ashar," tambah Quraish Shihab.
Nabi Sulaiman AS pun kemudian diberikan ujian oleh Allah SWT berupa sakit keras yang menghilangkan kekuatannya.
Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 34 yang berbunyi,
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menguji Sulaiman dan Kami menggeletakkan(-nya) di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat,"
Nabi Sulaimanpun memanjatkan doa pada Allah SWT yang kemudian dikenal sebagai doa Nabi Sulaiman untukkekayanmelimpah ruah.
Doa Nabi Sulaiman tersebut ditafsirkan Quraish Shihab sebagai bentuk kekhawatiran Nabi Sulaiman kepada umat setelahnya.
Beliau khawatir umatnya akan jauh lebih lalai bila dianugerahi kekayaan seperti yang diterimanya.
Sebab itulah, doa Nabi Sulaiman untuk kekayaan melimpah tersebut adalah bentuk mukjizat dari Allah SWT dan bukan merupakan doa yang dapat ditiru oleh orang lain.
Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judulBacaan Doa Rezeki Nabi Sulaiman untuk Kekayaan Melimpah Ruah
(*)