Follow Us

Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Nyaris Tembus Angka 200, Jadi Tragedi Stadion Terbesar Kedua dalam Sejarah

Dwi Purworahayu - Minggu, 02 Oktober 2022 | 17:15
Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.
(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut," kata Mochamad Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI.

Sebagai respons dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, PSSI mengambil tindakan.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan," ujar Mochamad Iriawan.

"Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tutur pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

Tragedi stadion terbesar kedua sepanjang sejarah

Melansir Kompas.com, tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi stadion sepak bola terbesar kedua dalam sejarah.

Menilik data dari Football Stadiums, adapun kejadian paling memilukan dalam sejarah sepak bola terjadi pada 24 Mei 1964 di Estadio Nacional, Lima, Peru.

Saat itu, Peru bertanding melawan Argentina dalam kualifikasi Olimpide. Peru tertinggal 0-1 dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir.

Namun, gol penyama kedudukan Peru dianulir oleh wasit. Hal itu kemudian menimbulkan kerusuhan yang mengakibatkan 328 orang tewas.

Baca Juga: Tragedi Paling Berdarah Sepak Bola Indonesia Terjadi 129 Korban Berjatuhan, Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Salahi Aturan FIFA?

(*)

Source : Kompas.com, TribunLombok.com

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest