GridHype.ID - Biasa dielu-elukan lantaran jasanya memperjuangkan hak anak, Kak Seto belakangan malah tuai cibiran.
Hujatan itu menyasar pada Kak Seto lantaran pernyataanya soal melindungi anak-anak Irjen Ferdy Sambo secara khusus.
Kak Seto berdalih jika ia takut kalau anak-anak Irjen Ferdy Sambo bakal jadi bahan bully-an.
Terlebih sejak istri Sambo, Putri Candrawathi juga ditetapkan sebagai tersangka.
Sayangnya, tindakan Kak Seto ini malah penuh dengan kontra.
Bahkan, ketua Komnas PA memberikan sentilan pedas ke Kak Seto.
Menurutnya, anak Ferdy Sambo tak memerlukan perlindungan khusus.
Masih banyak anak-anak lain yanhg lebih pantas mendapatkan perlindungan atau perhatian khusus.
Namun, meskipun penuh kontra, Kak Seto tak mau ambil pusing.
Kini Kak Seto meminta kalau Putri Candrawathi dimasukkan ke dalam sel khusus.
Pernyataan ini pun semakin membuat masyarakat Indonesia murka.
Melansir dari Kompas.com, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengaku punya alasan di balik sarannya kepada Polri untuk menyiapkan sel khusus untuk Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Pria yang karib disapa Kak Seto ini menuturkan, ide ini sempat dia cetuskan bukan hanya di kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Dia pernah memberikan ide sel khusus serupa untuk beberapa narapidana perempuan, termasuk Angelina Sondakh.
Tujuannya untuk memastikan agar anak-anak para narapidana mendapatkan haknya.
"Saya bukan minta, saya hanya melontarkan ide. Dan ini pun pernah saya sampaikan pada kasusnya Mbak Angelina Sondakh, dulu dia kan, punya bayi. Ini pengalaman saya juga menangani kasus sebelumnya dan kemudian ada beberapa juga yang diizinkan," kata Seto saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (26/8/2022).
Seto menjelaskan, ide yang dilontarkannya juga mengacu pada penelitian di beberapa negara. Sepengetahuannya, seorang napi perempuan yang mendapat kesempatan untuk tetap mengasuh bayinya memiliki tingkat pengulangan tindak pidana (residivis) yang rendah.
Lalu, ada dampak positif bagi tumbuh kembang anak termasuk jiwanya karena memiliki kelekatan (attachment) dengan orangtuanya.
"Jadi (napi) cenderung menyadari, merasakan shock yang punya empati, dan punya kecerdasan spiritual yang lebih baik, tidak akan mengulang tindak pelanggaran hukumnya," tutur Seto.
Lebih lanjut, Seto menuturkan, ide ini dia lontarkan sebagai psikolog dan aktivis perlindungan anak saat diundang ke Mabes Polri.
Pasalnya, karena kasus ini, selain anak bungsunya yang masih balita, anak-anak Putri yang lain tak luput menjadi korban perundungan di dunia nyata maupun di media sosial.
Seto juga berencana mengunjungi anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam waktu dekat.
Hal ini pula yang membuat Seto mengunjungi Ferdy Sambo di Mako Brimob untuk meminta izin menemui anak-anaknya.
"Saya juga diundang oleh Biro Psikologi Polri diajak koordinasi diajak untuk sama-sama juga ke sana (mengunjungi anak-anaknya), gitu. Kalau dalam konteks untuk melihat anak, saya bilang enggak ada salahnya," beber Seto.
"Bahwa kemudian nanti yang menangani, ya silakan dari institusi Polri. Saya sekedar menyampaikan pandangan-pandangan saya," sambung Seto.
Sebelumnya diberitakan, Seto menyarankan polisi untuk menyediakan sel khusus untuk digunakan Putri Candrawathi.
Sebab, anak bungsu Ferdy Sambo baru berusia 1,5 tahun dan masih membutuhkan pelekatan dengan ibunya.
Dia menampik alasan sel khusus diberikan karena Putri adalah istri seorang jenderal polisi.
“Kami sarankan untuk tetap bersama ibunya karena tapi ya mohon dapat prioritas bukan demi seorang istri jenderal Tapi demi anak usia satu setengah tahun ini,” kata Seto Mulyadi.
(*)