Beberapa zat yang dapat memicu dermatitis kontak iritasi adalah sabun, detergen, sampo, cairan pemutih, zat yang berada di udara (misalnya serbuk gergaji atau serbuk wol), tumbuhan, pupuk, pestisida, asam, alkali, minyak mesin, parfum, dan bahan pengawet, maupun penggunaan alat cukur rambut yang tidak tepat.
Sementara zat alergen yang sering memicu reaksi alergi pada kulit antara lain obat-obatan topikal (misalnya krim antibiotik), zat yang ada di udara (misalnya serbuk sari), tanaman, bahan logam dalam perhiasan, karet, dan bahan kosmetik (misalnya cat kuku dan pewarna rambut).
Pencegahan Dermatitis Kontak
Cara terbaik untuk mencegah dermatitis kontak adalah dengan mengidentifikasi dan menghindari zat penyebab alergi dan iritasi.
Misalnya dengan mengganti produk perawatan tubuh yang diketahui menyebabkan alergi atau iritasi.
Jika zat pemicu sulit untuk dihindari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena dermatitis kontak, yaitu:
- Membersihkan kulit segera setelah terpapar zat yang menimbulkan iritasi atau reaksi alergi,- Mengenakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk mengurangi kontak langsung dengan zat penyebab alergi dan iritasi,- Menggunakan pelembap untuk memperbaiki kondisi lapisan terluar kulit, sehingga kulit lebih sehat dan tidak terlalu sensitif terhadap zat penyebab alergi atau iritasi.
(*)