GridHype.ID - Belakangan waktu terakhir sepak terjang hacker Bjorka menjadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, hacker ini mengaku membocorkan data rahasia pemerintah.
Bjorka saat ini tengah ramai menjadi perbincangan karena telah meretas situs sejumlah lembaga negara.
Bahkan, Bjorka juga mengaku telah mengantongi data rahasia Presiden RI Joko Widodo, data NIK jutaan warga, dan lainnya.
Pemerintah juga diketahui telah membentuk tim khusus untuk membendung aksi peretasan yang dilakukan Bjorka.
Gara-gara hacker Bjorka inilah, Presiden Jokowi akhirnya langsung membentuk tim untuk melacak keberadaan Bjorka.
Selain itu, muncul banyak akun twitter yang bernama Bjorka.
Bjorka sering muncul dengan akun baru.
Ia pertama muncul dengan akun @bjorkanism, kemudian muncul lagi dengan @bjorxanism, lalu @bjorkanesian.
Akhirnya Bjorka jadi sorotan publik karena sepak terjangnya.
Bjorka juga kerap memberi sindiran terhadap sejumlah pejabat seperti Puan Maharani, Erick Thohir, Luhut Pandjaitan, Denny Siregar, sampai Mahfud MD.
Melansir dari Sosok.ID, Bjorka sendiri mengaku berasal dari Polandia.
Kini BIN dan Polri siap mengerebek tempat Bjorka berada.
Hal itu diungkapkannya menanggapi pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang mengatakan identitas Bjorka telah dikantongi.
"Tim gabungan masih bekerja," katanya pada Rabu (14/9/2022).
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo juga menjelaskan tunggu saja update kasus ini dari Polri bagian siber.
"Nunggu updatenya dari Dir Siber juga," tutur Dedi.
Mahfud menjelaskan jika sosok Bjorka sudah diketahui BIN dan Polri.
Ia kemana saja dan apa kemampuannya sampai batas apa sudah dikantongi BIN.
"Kita terus menyelidiki. Karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud.
"Motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," kata Mahfud.
Bahkan disebut Bjorka bukanlah hacker kelas wahid.
Ia dianggap biasa saja atau keroco.
Baca Juga: Nggak Perlu Panik! Ini 5 Tanda Jika Aplikasi WhatsApp Kena Sadap Hacker, Begini Solusi Mudahnya
"Bahkan kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh," kata Mahfud.
"Itu hanya ingin memberi tahu kepada kita, menurut persepsi baik kita, ingin memberi tahu bahwa kita harus hati-hati. Kita bisa dibobol dan sebagainya," kata Mahfud.
Mahfud mengumumkan pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Data saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Rabu (14/9/2022).
"Kita membuat Satgas untuk lebih berhati-hati karena dua hal. Pertama, peristiwa ini mengingatkan kita agar kita memang membangun sistem yang lebih canggih," kata Mahfud saat konferensi pers pada Rabu (14/9/2022).
Kedua, lanjut dia, dalam sebulan ke depan akan ada proses pengundangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang sudah disahkan di DPR di tingkat I sehingga tinggal menunggu proses pengesahan di paripurna.
"Itu memang juga memuat arahan agar ada satu tim yang bekerja untuk keamanan siber. Dan untuk masyarakat Indonesia yang data-data yang sifatnya rahasia, sampai sekarang belum ada, sampai detik ini," kata dia.
"Tapi kita akan menjadikan ini sebagai peluang, pengingat kepada kita semua agar kita sama-sama berhati-hati," sambung Mahfud MD.
(*)