Hal yang sama juga terlihat pada konsumsi soda, jus atau sirup. Mereka yang berjerawat lebih sering mengonsumsinya.
Sementara itu untuk cokelat dan roti, perbandingannya 37 persen dan 27,8 persen.
Hasil studi itu juga menemukan, 11 persen penderita jerawat mengonsumsi protein whey dibandingkan dengan yang tidak berjerawat.
Konsumsi steroid anabolik juga lebih banyak pada orang yang jerawatan.
Paparan polusi dan stres juga lebih umum dialami orang berjerawat. Mereka juga lebih sering memakai produk skincare yang keras.
Studi ini hanya menunjukkan kaitan antara jerawat dan faktor-faktor itu, bukan hubungan sebab akibat.
Jerawat diperkirakan dialami oleh 1:10 orang di dunia dan 40 persen wanita dewasa masih mengalaminya.
Meski tidak membahayakan jiwa, tetapi jerawat merupakan salah satu penyebab masalah mental, termasuk depresi.
Jerawat yang sulit diobati juga jadi alasan utama orang berobat ke dokter kulit.
Maka dari itu, yuk perhatikan lafi faktor-faktor penyebab munculnya jerawat di wajah agar bisa terhindar dari masalah kulit ini.
(*)