Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Duh Kabar Buruk, Gegara Perang Ukraina dan Rusia, Harga Mie Instan Disebut Bakal Naik 3 Kali Lipat, Begini Penjelasannya

Helna Estalansa - Rabu, 10 Agustus 2022 | 10:00
Harga mi instan Akan Naik Hingga 3 Kali Lipat Sebentar Lagi, Kok Bisa?
Freepik

Harga mi instan Akan Naik Hingga 3 Kali Lipat Sebentar Lagi, Kok Bisa?

GridHype.ID -Siapa sih yang tak suka dengan mie instan?

Pasti banyak di antara kamu yang doyan menyantap mie instan bukan?

Namun sayang, ada kabar buruk yang harus kamu tahu.

Pasalnya, mie instan dikabarkan akan mengalami kenaikan harga.

Ya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mie instan akan naik tiga kali lipat.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam "Webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global" Senin (8/8/2022).

Ia mengatakan, perang Ukraina dan Rusia jadi penyebab kenaikan harga.

Dua negara tersebut merupakan pemasok gandum terbesar di dunia dan akibat perang, gandum yang bisa diekspor, kini tak bisa keluar dari dua negara tersebut.

"Kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat," kata Syahrul.

Baca Juga: Dipilih karena Simpel dan Menghemat Waktu, Kira-kira Bolehkan Sahur Pakai Mi Instan?

Akhir bulan Juli lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengingatkan pada seluruh pihak untuk mewaspadai pasokan pangan, terlebih untuk komoditas gandum.

Diketahui, Indonesia merupakan importir gandum.

Gandum juga merupakan bahan baku roti hingga mie instan.

Jokowi juga mengingatkan, harga pangan tersebut berpotensi naik imbas dari konflik Rusia dan Ukraina.

Dua negara tersebut juga menjadi penghasil gandum di passar global.

"Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mi (instan), bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina," kata Jokowi.

Mengutip Kompas.com, gandum sendiri bukan produk Indonesia, jadi pemerintah tak bisa mengendalikan kenaikan harganya.

Renata Puji selaku Manager Program Agroekosistem yayasan keanekaragaman hayati Indonesia (Kehati) mengatakan bahwa bahan baku gandum bisa diganti dengan sumber pangan lokal.

"Indonesia 100 persen impor gandum. Gandum itu tidak ditanam di Indonesia, tetapi Indonesia punya sumber-sumber karbohidrat yang bisa digunakan sebagai tepung-tepungan," ujar Renata.

Baca Juga: Jadi Kombinasi Praktis Saat Berbuka Puasa, Jangan Lagi Makan Mie Instan dengan Nasi Jika Tak Ingin Alami Hal yang Mengerikan Ini

Beberapa bahan pangan yang bisa menggantikan misalnya tepung dari umbi-umbian, singkong, sorgum, atau jenis serelia lainnya.

"Kalau ngomongin gandum itu kan tepungnya, tepung yang sekarang itu diimpor 100 persen. Ketergantungan Indonesia sangat tinggi. Orang Indonesia kalau enggak makan gandum kayaknya enggak oke, lalu harga murah karena ada subsidi," imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah membuat kebijakan agar produsen mie instan yang menggunakan gandum diminta untuk memakai 10 persen tepung lokal.

"Artinya, sekarang saatnya kita kembali menggunakan sumber-sumber tadi. Tepung-tepung yang ada untuk mengurangi gandum," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Harga Mie Instan Naik hingga 3 Kali dari Harga Normal"

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Mie Instan dengan 2 Campuran yang Awam Digunakana Ini, Efeknya Bikin Kulit Bengkak Parah dan Merusak Penampilan

(*)

Source :Tribunnews.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x